Page 392 - Berangkat Dari Agraria
P. 392
BAB X 369
Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
tanah dan legalisasinya serta perhutanan sosial agar rakyat di
pedesaan memiliki akses pemanfatan tanah.
Kedua, pemerintah memberikan kemudahan atau insentif bagi
CSO/NGO atau organisasi petani dalam mendistribusikan hasil
pertanian pangan. Insentif berupa penyediaan sarana transportasi
pengangkut produk pertanian dan informasi pasar.
Ketiga, pemerintah dan CSO/NGO memperpendek rantai pasok
dari produsen pangan di pedesaan, pedagang sebagai penyalur,
hingga konsumen di perkotaan. Rantai pasok ini menjadi sistem
pemasaran di era normal baru atau adaptasi kebiasaan baru. Jarak
produsen dan konsumen diperpendek sehingga produsen menikmati
harga yang relatif lebih tinggi dan konsumen mendapat harga yang
relatif terjangkau di banding biasanya.
Jika kreatif, pandemi Covid-19 dapat menyumbang pada jalan
kemandirian dan kedaulatan pangan dalam sistem produksi,
distribusi dan konsumsi pangan. Petani sebagai produsen dan
masyarakat selaku konsumen pangan diuntungkan. Rasanya ini
lebih elok diupayakan ketimbang terus berspekulasi dengan proyek-
proyek yang besar pasak daripada tiang. *
10.6. Merdeka dari Bibir Krisis 110
HUT Kemerdekaan ke-75 RI telah dilaksanakan bangsa
Indonesia dengan khidmat dan sederhana. Bangsa Indonesia yang
tengah berada di bibir jurang krisis multidimensi akibat pandemi
Covid-19, patut dipikirkan dan diantisipasi bersama. Mewabahnya
virus corona sejak Maret lalu, belum menunjukkan gejala mereda.
Pemerintah melakukan berbagai upaya secara masif dan berjenjang
dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga desa dan kampung-
kampung. Perubahan kebijakan dilakukan di tengah jalan melalui
refocusing program dan realokasi anggaran pembangunan dengan
mengubah APBN melalui Perppu 1/2020 yang disetujui DPR menjadi
UU No.2/2020. Kritik diakui ada, tapi ini langkah gawat darurat yang
harus ambil di saat kritis.
110 Suara Pembarun, 25 Agustus 2020.