Page 396 - Berangkat Dari Agraria
P. 396

BAB X  373
                                               Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
             sebagai dampak  pandemi  Covid-19,  semestinya  menjadi  alamat
             dari produksi hukum. Jika ini diabaikan, hukum bukan hanya tak
             menjawab krisis, melainkan berpotensi memperparah krisis menjadi
             bencana kemanusiaan. Paling  tidak, memicu kerancuan  dalam
             ketatanegaraan.


             Transformasi hukum
                 Ditegaskan Presiden, krisis  telah memaksa kita menggeser
             channel  cara kerja. Dari  cara-cara normal menjadi  ekstranormal.
             Dari cara-cara biasa menjadi luar biasa. Dari prosedur panjang dan
             berbelit menjadi  smart  shortcut.  Dari  orientasi  prosedur menjadi
             orientasi hasil. Karenanya, lanjut Presiden, pola pikir dan etos kerja
             kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat
             dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus
             diprioritaskan. Kedisiplinan nasional  dan  produktivitas nasional
             harus ditingkatkan. Begitu kata Presiden.

                 Presiden  juga  menyatakan  ekosistem  nasional  yang  kondusif
             bagi  perluasan kesempatan kerja  yang berkualitas harus kita
             bangun. Penataan  regulasi harus kita lakukan.  Regulasi  yang
             tumpang  tindih, yang  merumitkan,  yang  menjebak  semua  pihak
             dalam risiko harus kita sudahi. Semua ini kita dedikasikan untuk
             perekonomian  nasional yang adil, untuk  kepentingan yang sudah
             bekerja,  untuk kepentingan  yang  sedang mencari  kerja,  untuk
             mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja
             yang berkualitas seluas-luasnya. Presiden menyimpulkan, kita ingin
             semua harus bekerja. Kita ingin semua sejahtera, kata Presiden.

                 Bagi penulis, keguncangan asas legalitas hukum formal menjadi
             konsekuensi  logis  yang  perlu  dipertimbangkan.  Ajakan  untuk
             membajak krisis  sebagai  peluang  bisa bermakna “tidak menurut
             aturan yang biasa” menjadi keharusan. Asumsinya, banyak aturan
             lama  dibuat  untuk mengatur  sesuatu  dalam keadaan normal.
             Berbagai prosedur dan mekanisme yang diatur tidak dimaksudkan
             untuk keadaan tidak normal. Banyak hal yang tak bisa lagi diurus
             secara business as usual.
   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401