Page 404 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 404
Masalah Agraria di Indonesia
kepada rakyat tetapi tidak berarti menambah luas yang sudah
ada.
Tanah erfpacht yang sudah habis kontraknya (tidak
diperpanjang kontraknya) dapat dijadikan tanah pertanian
perkebunan yang dibagikan kepada rakyat dapat juga buat
sementara di dalam penyelenggaraan atau pimpinan
pemerintah sedang pabriknya menjadi kepunyaan rakyat
sebagai koperasi atau kepunyaan pemerinah.
Tanah-tanah erfpacht kleinlandbouw yang pemiliknya
tidak menjadi warga negara diambil oleh pemerintah dijadikan
tanah pertanian.
Dari tanah hutan, sudah terang bahwa umumnya tidak
dapat lagi menambah tanah pertanian, bahkan di beberapa
tempat harus ditambah dengan peninjauan kembali luas dan
letak hutan. Jadi kemungkinan tambahan luas tanah pertanian
di Jawa hanya bisa didapat dari:
a. Tanah partikelir yang sekarang belum diberikan dikerjakan.
b. Tanah erfpacht yang sudah habis kontraknya, dapat
sebagian diteruskan berupa perkebunan cultures yang
diusahakan oleh rakyat.
c. Tanah erfpacht yang belum dibuka dan yang belum
ditanami.
d. Tanah erfpacht yang ditinggalkan pengusahanya.
e. Tanah erfpacht yang ditanami tidak menurut perjanjiannya,
sebagai pelanggaran undang-undang erfpacht.
f. Sebagian tanah erfpacht kleinlandbouw.
Dengan ketentuan batas minimum yang harus dimiliki
oleh rakyat tani diperkirakan tanah sawah 2 ha atau kalau
tanah kering 5 ha (menurut baik buruknya tanah dan macam
perusahaannya), dapatlah diperhitungkan masih berapa lagi
383