Page 401 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 401
Mochammad Tauchid
niannya.
9. Tanah-tanah erfpacht dan konsesi yang sekedar dikerjakan
rakyat sejak zaman Jepang dan revolusi terus menjadi
hak rakyat. Bila mengingat kepentingan ekonomi kita di
waktu yang akan datang, tanah itu tidak dapat dilepaskan
untuk keperluan perkebunan sesuatu tanaman yang sangat
penting, orangnya diberi ganti tanah lainnya.
10.Akhirnya nanti semua tanah erfpacht dan konsesi menjadi
tanah pertanian rakyat atau sebagian dalam eksploitasi
negara.
Mengingat persiapan yang harus dikerjakan di segala
lapangan untuk melaksanakan semua itu, perubahan ini dija-
lankan tidak sekaligus sesuai dengan persiapan yang ada,
dengan ketentuan bahwa tanah erfpacht dan konsesi itu hanya
boleh diteruskan sepanjang maksimum lama kontraknya, arti-
nya harus sudah siap ada waktu erfpacht habis.
Kalau disebut ‘pertanian rakyat’ harus diartikan tidak saja
pertanian untuk bahan makanan, tetapi juga pertanian bahan-
bahan perdagangan (ekspor), dengan perhitungan yang sek-
sama untuk pertama kali mencukupi keperluan bahan ma-
kanan seluruh penduduk.
Untuk melaksanakan itu semua, sebagai telah diperingat-
kan berulang di muka, harus disusun rancangan yang lengkap
dengan persiapan yang cukup, kesediaan untuk menjalankan
itu di kalangan rakyat dan kalangan pemerintah. Organisasi
petani, pendidikan keahlian, harus diatur dan diselenggarakan
sebaik-baiknya.
Tindakan serampangan dalam hal ini akan mengacaukan
dan dapat menggagalkan tujuan. Sebaliknya keragu-raguan
dan ketidaksanggupan melangkah memulai pekerjaan yang
380