Page 398 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 398

Masalah Agraria di Indonesia

                    Yang menjadi soal yaitu bagaimana petani mendapat
                tanah yang cukup luas untuk keperluan usaha pertanian dan
                di samping itu usaha memperbaiki tingkat pertanian dan cara
                untuk menambah produksi dari tiap jengkal tanahnya serta
                kesanggupan dan kemampuan petani sendiri untuk menguasai
                produksi untuk sekeluarganya dan untuk masyarakat.
                    Perubahan hukum tanah harus berarti perubahan luas
                tanah bagi tiap-tiap petani hingga dengan disertai pembaha-
                ruan cara produksi dan organisasi produksi selanjutnya, tiap-
                tiap petani mendapat penghidupan yang baik. Perluasan tanah,
                dengan tiada perubahan cara-cara produksi, tidaklah akan
                besar manfaatnya.
                    Dengan ketetapan minimum dan maksimum tanah yang
                boleh dimiliki dan diusahakan, dengan mengetahui jumlah
                penduduk di masing-masing daerah, kita dapat menentukan
                cara mengatur pemakaian tanah yang baru di seluruh Indo-
                nesia.
                    Perubahan-perubahan dalam hukum dan pemakaian
                tanah dijalankan:
                1. Tanah-tanah partikelir yang sekarang masih ada dikem-
                  balikan kepada pemerintah untuk dijadikan tanah pertanian
                  rakyat. Tanah itu diberikan dengan hak milik kepada orang
                  yang sekarang sudah mengerjakannya mengingat pemba-
                  gian dan pembatasan luas hak milik (maksimum dan mini-
                  mum) bagi masing-masing petani.
                  Pengambilan kembali tanah-tanah partikelir ini sudah men-
                  jadi pendirian sejak pemerintahan Hindia Belanda juga,
                  pertama kali dengan pengembalian tanah partikelir Blubur
                  1810 dan berturut-turut dengan pengambilan tanah parti-
                  kelir Indramayu dan lain-lain. Jadi hal ini kita hanya mene-

                                                                   377
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403