Page 393 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 393

Mochammad Tauchid

                Menurut angka-angka yang didapat dari pencatatan jiwa
            pada tahun 1930, beberapa tempat menunjukkan catatan:
              Dataran tinggi Bandung ............................  71,10 orang
              tiap km 2
              Dataran Cirebon dan Pekalongan Utara ........ 656,9 orang
              tiap km 2
              Di beberapa desa lainnya kepadatan penduduk lebih dari
              1.000 orang tiap-tiap km  di antaranya:
                                    2
              Distrik Plumbon (Cirebon) .......................  1074,8
              orang tiap km .
                          2
              Bandung (luar kota praja) .......................  1126,4
              orang tiap km  .
                          2
              Andiwerna (Tegal) ................................  1637,9
              orang tiap km .
                          2
                Perbedaan kepadatan penduduk antara tanah Jawa
            dengan kepulauan lainnya karena pemisahan oleh laut tidak
            gampang meratakannya. Juga karena akibat politik penjajahan
            di masa yang lampau, karena pengaruh modal Belanda yang
            menghambat sistem dan politik monopoli Kompeni, meye-
            babkan beberapa daerah terpencil dan tergencet. Beberapa
            daerah dan kepulauan di Indonesia yang tadinya erat berhu-
            bungan, diceraikan dan dipisah-pisahkan satu dengan lainnya.
                Salah satu sebab yang terpenting, jarangnya penduduk
            di beberapa daerah selain Jawa, ialah perbuatan Kompeni yang
            menghancurkan daerah-daerah yang semestinya besar per-
            kembangan dan tambahnya penduduk seperti Banda, Makas-
            sar, dan lain-lainnya. Daerah-daerah itu dihancurkan dan
            diisolasikan. Juga karena perampasan dan penculikan penduduk
            di daerah luar Jawa untuk diperdagangkan sebagai budak belian,
            menjadi sebab jarangnya penduduk di daerah-daerah itu.

            372
   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398