Page 690 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 690

Biografi Singkat Penulis

                    Ketika Mochammad Tauchid meninggal pada tanggal 1
                Februari 1981, ia merupakan pensiunan dengan mendapat
                empat penghargaan dimana ia ikut merintis di dalamnya: sebagai
                anggota DPR-RI, anggota KNIP, ketua Perintis Kemerdekaan
                Yogyakarta, dan Anggota Majelis Luhur Taman Siswa.


                Penutup

                    Menelisik kembali sejarah gerakan tani melalui penga-
                laman Moch. Tauchid dan berbagai karyanya, juga mengkaji
                berbagai pemikiran dan pengalaman yang dibangun pada
                dekade 1940-an, 1950-an dan 1960-an, menyadarkan kem-
                bali bahwa gerakan massa dan (lembaga) pendidikan hake-
                katnya adalah bagian dari penguatan kewarganegaraan dengan
                segenap hak-hak (politik)-nya. Agraria sebagai ranah gerakan
                yang memperjuangkan natural resources (tanah, air, dan
                udara) adalah ruang kontestasi dalam memberi arti baru bagi
                citizenship, dan penguatan hakekat kedaulatan bangsa. Men-
                dasarkan (kembali) ranah agraria sebagai unsur pembangun
                dalam proses pengimajinasian keindonesiaan kita, adalah
                usaha de-elitisasi atas bangun imagined community Indone-
                sia kita yang selama ini bias.




                Referensi

                Artikel dan Pustaka
                Achdian, Andi, Tanah bagi yang Tak Bertanah, Landreform
                        pada Masa Demokrasi terpimpin, 1960-1965, Bo-
                        gor: Kekal Press dan STPN, 2009.
                Anderson, Ben, Revoloesi Pemoeda, Pendudukan Jepang
                        dan Perlawanan di Jawa, 1944-1946, Jakarta: Sinar

                                                                   669
   685   686   687   688   689   690   691   692   693   694