Page 163 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 163
152 Dian Aries Mujiburohman
dan perasaan, bebas memeluk agama, mengeluarkan pendapat,
berapat dan berkumpul, mendapat jaminan sosial, mendapatkan
pekerjaan, berdagang, mendapatkan pendidikan, turut serta dalam
gerakan kebudayaan dalam masyarakat, menikmati kesenian dan
turut serta dalam kemajuan keilmuan, dan masih banyak hal lainnya
yang tercantum dalam pasal-pasal DUHAM ini.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) tetap
menjadi akar dari kebanyakan instrumen hak asasi manusia
Internasional. DUHAM pada akhirnya berkembang menjadi
dua kovenan Internasional yang mengikat secara hukum yaitu
Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dan Kovenan
Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
2. Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik
Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik atau
International Covenan on Civil and Political Rights (ICCPR)
merupakan produk Perang Dingin, merupakan hasil dari kompromi
politik antara kekuatan negara blok Sosialis melawan negara blok
Kapitalis. Saat itu situasi ini mempengaruhi proses legislasi perjanjian
internasional hak asasi manusia yang ketika itu sedang digarap
Komisi Hak Asasi Manusia PBB. Hasilnya adalah pemisahan kategori
hak-hak sipil dan politik dengan hak-hak dalam kategori ekonomi,
sosial, dan budaya atau International Covenan on Economic, Social
and Cultural Rights (ICCPR) ke dalam dua kovenan atau perjanjian
internasional, pada awalnya diusahakan dapat diintegrasikan ke
dalam satu kovenan saja. 283
Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik pada dasarnya
memuat ketentuan mengenai pembatasan penggunaan kewenangan
283 Ifdhal Kasim,Seri Bahan Bacaan Kursus HAM Untuk Pengacara XI
Tahun 2007 Materi : Kovenan Hak-Hak Sipil Dan Politik Kovenan Hak-
Hak Sipil dan Politik, Sebuah Pengantar, Lembaga Studi dan Advokasi
Masyarakat, ELSAM.