Page 117 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 117

Keistimewan Yogyakarta
            E. Ikhtisar

            Manusia-manusia kreatif (creative persons) yang dilahirkan
            dari sebuah kadipaten kecil Paku Alaman ini menjadi manusia-
            manusia yang melampaui masanya. Kemampuan Soerjopra-
            not0, Ki Hadjar Dewantara, dan Notosuroto dalam menang-
            kap gerak zaman yang terus berubah dan bagaimana mereka
            mengorientasikan diri menjadikan suatu pentradisian tersen-
            diri di Paku Alaman, suatu kesanggupan untuk selalu berpihak
            pada kepentingan dan keselamatan rakyatnya. Berani mela-
            wan otoritarianisme yang datang dari alam fikir feodal maupun
            kolonial.
                Tawaran sistem pendidikan dari keluarga Paku Alaman,
            mengingatkan bahwa kerajaan akan diakui eksistensinya jika
            dan hanya jika segala sistemnya diabdikan pada kepentingan
            yang lebih luas, massa rakyat. Pendidikan yang saat itu hanya
            dinikmati oleh kalangan terbatas, kelas menengah priyayi
            yang lahir dari masa feodalisme dan direstorasi kembali oleh
            kolonial untuk menjadi bagian dari rezim kekuasaannya, dikri-
            tik oleh manusia-manusia kreatif itu. Mereka menolak elitisasi
            segala hal: adat, seni, pendidikan, dan berbagai fasilitas publik
            yang disediakan oleh pemerintah. Pentradisian semacam ini
            tentu saja harus diteruskan oleh mereka yang saat ini diberi
            tanggung jawab memimpin kerajaan Paku Alaman. Sementara,
            masyarakat luas, terutama masyarakat Yogyakarta, juga
            (di)sadar(kan) bahwa fungsi dari sebuah tata pemerintahan,
            baik tradisional maupun modern, semata-mata adalah untuk
            kesejahteraan rakyat banyak, bukan pemegang kekuasaannya
            belaka. Keyakinan bahwa fungsi kerajaan adalah sebagai
            pengayom harus selalu dihidup-hidupkan.



            94
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122