Page 115 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 115
Keistimewan Yogyakarta
karena masa depresi ekonomi saat itu gaji yang didapatkannya
tidak mencukupi. Ia bahkan kesulitan mengirimkan tunjangan
kepada anak istrinya di negeri Belanda. Dalam hal ini, Mang-
kunegoro VII memahami kesulitan temannya ini, maka ia
sering membantu kesulitan dana yang dialami oleh Noto-
suroto. 130
Notosuroto semakin tidak mendapat tempat di kancah
perpolitikan Indonesia saat itu, baik di Yogyakarta maupun
Batavia. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai sekre-
taris pribadi Mangkunegoro VII. Ia banyak mengurus kegiatan
intelektual dan budaya di kalangan Mangkunegaran. Kemu-
dian di tahun 1939 ia menerbitkan Het Tri Windoe Gedenkboek
Mankunegoro VII, sebuah buku biografi tentang masa 24
131
tahun kepemimpinan Mangkunegoro VII.
Notosuroto pernah ditawan karena rasa simpatinya terha-
dap Belanda pada masa pendudukan Jepang, tepatnya pada
1944. Pada tahun yang sama, Mangkunegoro VII wafat, kea-
daan ini membuatnya tersingkir dari kalangan istana. Didera
cobaan yang sedemikian dashyat tak juga mengecilkan niatnya
untuk turut mengisi kemerdekaan. Ia mencoba menghidupkan
kembali Oedaya yang ejaannya berubah menjadi Udaya pada
1949. Akan tetapi Udaya hanya bertahan selama dua tahun.
129 Rob Nieuwenhuys, op. cit., hlm. 187.
130 Rosa M.T. Kerdjik, op. cit. hlm. 169.
131 Ibid. hlm. 172. Di dalamnya terdapat tulisan dari orang Indonesia, Belanda
dan sebagainya. Buku ini membahas bagaimana Mangkunegaran mengem-
bangkan kehidupannya. Secara tidak langsung buku ini juga mengulas sejauh
mana keberhasilan Mangkunegaran berhasil meninggalkan ketiga kerajaan
lain yang ada di Jawa (Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, dan
Kadipaten Pakualam) dalam bidang seni dan pengajaran.
92