Page 116 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 116

Paku Alaman: Sebuah Pentradisian

               Menjelang akhir masa hidupnya, Notosuroto banyak menulis
               fabel atau dongeng tentang hewan. Bagaimanapun juga Noto-
               suroto adalah seorang sastrawan dan penyair handal hingga
               ia menyelipkan pesan moral dalam semua cerita fabelnya.
               Sebagian terilhami atas pengalaman dan kepahitan hidup-
                   132
               nya.  Karya fabelnya ini menginspirasi banyak lakon dalam
               wayang kancil.  Pada 21 Juli 1951, Notosuroto masuk rumah
                            133
               sakit karena diserang penyakit lever, paru-paru, dan ginjal.
               Tak berapa lama berselang Notosuroto wafat. Saat ia mening-
               gal, tak banyak yang memperhatikannya, suatu kenyataan
               yang ironis mengingat jejak perjuangan yang dijalaninya untuk
               bangsa yang dicintainya.
                   Proses kemerdekaan Indonesia adalah dari hasil revolusi
               yang disertai cucuran darah dan gelimang darah. Bagaimana
               jika diperoleh lewat jalan evolusi dan asosiasi seperti yang
               dibayangkan dan diperjuangkan Notosuroto? Mungkin pahla-
               wan nasional kita ada yang bernama NOTOSUROTO, gambar-
               nya terpampang di mana-mana, minimal di ruang kelas sebuah
               sekolah dasar. Betulkah?


               132  Rob Nieuwenhuys, op. cit., hlm. 188.
               133  Wawancara dengan Edi Pursubaryanto pada 22 Desember 2008. Edy adalah
                seorang dalang wayang kancil dan dosen Sastra Inggris, FIB, UGM. Ia
                mengakui bahwa cerita fabel dari Notosuroto banyak memberi inspirasi
                kearifan. Yang menarik adalah penggunaan kancil sebagai tokoh utama.
                Dalam kenyataannya kancil hanyalah hewan kecil, seperti rusa dan nyaris
                tidak ada yang menarik. Akan tetapi dalam cerita rakyat yang berupa dongeng
                ataupun fabel setempat posisi kancil adalah hewan licin yang selalu bisa
                lolos dari bahaya maut yang mengintainya. Mungkin inilah yang dibayangkan
                Notosuroto saat menulis fabel kancil, bahwa meskipun kecil dan terlupakan
                ternyata memiliki kekuatan akal pikiran yang lebih tinggi. Atau barangkali
                ia memang ingin seperti cerita kancil, besar dan terkenal tapi hanya dongeng
                tanpa hadir di dunia nyata.

                                                                   93
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121