Page 134 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 134

Paku Alam dan Berbagai Peranannya

               18, 1946 sebanyak 60 orang untuk menggantikan peran KNI
               Daerah sebelumnya, jarang berkumpul melakukan kegiatan
               keparlemenan. Keberadaannya gagal menghasilkan produk
                                                  18
               maklumat atau undang-undang penting.  Sekalipun badan ini
               memiliki lima seksi: 1. Seksi umum; 2. Seksi sosial; 3. Seksi
               kemakmuran; 4. Seksi pradja; dan 5. Seksi keamanan. Dari
               lima seksi ini hanya keamananlah yang dianggap menghasilkan
               sesuatu.
                   Pada awalnya, untuk merumuskan susunan dan kedudukan
               daerah Yogyakarta, Badan Pekerja Komite Nasional  Daerah
               menyelenggarakan sidang-sidang secara maraton untuk
               merumuskan RUU Pokok Pemerintahan Yogyakarta sampai
               awal 1946. RUU ini tidak kunjung selesai karena perbedaan
               yang tajam antara BP KNI Daerah. Di satu sisi ada kelompok
               yang menghendaki Yogyakarta menjadi daerah biasa seperti
               daerah lain, dengan kedua penguasa monarki, dan sisi lain ada
               kelompok yang menghendaki Yogyakarta menjadi daerah
               istimewa. Namun akhirnya RUU yang terdiri dari 10 bab
               tersebut dapat diselesaikan yang secara garis besar berisi
               tentang persoalan tata pemerintahan Yogyakarta: 1. Kedudukan
               Yogyakarta (istimewa), 2. Kekuasaan pemerintahan, 3.
               Kedudukan kedua raja, 4. Parlemen lokal (Dewan Daerah, Dewan
               Kota, Dewan Kabupaten, dan Dewan Kalurahan), 5. Pemilihan
               parlemen, 6. Keuangan, 7. Dewan Pertimbangan, 8. Perubahan,
               9. Aturan peralihan, dan 10. Aturan tambahan. Rancangan ini
               cukup menarik karena dalam tempo yang singkat, 1949-1961,
               hampir semua yang dirumuskan oleh KNI Daerah telah mampu
               dijalankan oleh Dewan Pemerintahan Daerah Yogyakarta.


               18  Soetiknjo, dkk., ibid.

                                                                   111
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139