Page 43 - Reforma Kelembagaan dan Kebijakan Agraria (Hasil Penelitian Strategis STPN 2015)
P. 43

28    Reforma Kelembagaan dan Kebijakan Agraria


            1.   Undang-undang  No.  5 Tahun  1960 tentang  Peraturan  Dasar  Pokok-
                pokok Agraria.
                UUPA  mengenalkan  tiga  macam  pengaturan  terhadap  hak-hak
                masyarakat atas tanah, diantaranya: pemberian hak atas tanah kepada
                individu  atau  kelompok  melalui  sertifikat  hak  atas  tanah  (Pasal  16
                ayat (1)), memberikan semacam hak pengelolaan kepada masyarakat
                hukum adat sebagai bagian dari hak menguasai negara (Pasal 2 ayat
                (4)), dan menyatakan pengakuan terhadap hak komunal masyarakat
                hukum adat (dikenal sebagai hak ulayat, Pasal  3) dengan beberapa

                pembatasan dan prosedur sesuai peraturan yang berlaku.
                a.  Peraturan Bersama Menteri  Dalam Negeri  Republik Indonesia,
                    Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum
                    Republik Indonesia,  dan Kepala Badan Pertanahan Nasional
                    Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/MENHUT-II/2014,
                    17.PRT/M/2014,  8/SKB/X/2014  tentang  Tata  Cara  Penyelesaian
                    Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan.

                    Pasca Putusan MK 35, pengakuan hutan adat semestinya dapat
                    melalui jalur kembar.  Pertama adalah  jalur  pengakuan  subjek
                    hutan adat. Kedua adalah penetapan hak setelah klaim wilayah
                    adat terpenuhi. Setelah penetapan MHA oleh Perda maka klaim
                    hutan adat ditetapkan.  Keharusan  pengakuan  masyarakat adat
                    dalam bentuk Perda ini diamanatkan oleh UU No. 41 Tahun 1999
                    tentang kehutanan juga. Sementara itu Peraturan Menteri Dalam
                    Negeri  No. 52  Tahun 2014  tentang Pedoman Pengakuan  dan
                    Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan Surat Edaran Menteri

                    Dalam Negeri Tahun 2013 mengenai Pemetaan Sosial Masyarakat
                    Hukum Adat mensyaratkan dengan keputusan kepala daerah.
                b.  Peraturan Menteri  Agraria  dan  Tata Ruang/ Kepala BPN No. 9
                    Tahun 2015  tentang  Tata Cara Penetapan Hak Komunal  Atas
                    Tanah Masyarakat Hukum  Adat  dan Masyarakat  yang berada
                    dalam  Kawasan Tertentu sedikit  berbeda  dengan  peraturan
                    sebelumnya.  Adapun  spesifikasinya  lebih  pada  hak  komunal

                    berupa hak milik bersama atas tanah suatu masyarakat hukum
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48