Page 179 - Konstitusionalisme Agraria
P. 179

alam itu diarahkan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
            perubahan tersebut. Apakah mengarah kepada liberalisasi dan
            kembali membuka pintu lebar kepada modal asing atau kepada
            sosialisme yang lebih memperluas partisipasi rakyat sebagai
            aktor dalam pembangunan ekonomi. Pada titik itulah nampak
            bagaimana amandemen konstitusi dipergunakan oleh dua kelompok
            ekonom dalam mengartikulasikan tentang bagaimana semestinya
            perekonomian nasional diatur di dalam konstitusi.
                 Sedangkan pada
            tataran global  kedua
            or i entasi  t er sebu t
            ditempuh oleh negara-
            negara. Beberapa negara
            yang  mengambil  jalur
            liberalisasi seperti Uni
            Soviet dan  beberapa
            negara  Eropa Timur
            lainnya. Pada aras yang
            berbeda, negara-negara di Amerika Latin seperi Brazil, Venezuela
            dan Bolivia mengambil jalur sosialisme menghadapi transisi.
            Indonesia nampaknya tidak menempuh jalur yang kedua, melainkan
            menempuh jalur yang pertama dengan mengundang IMF untuk
            membantu pemerintah menghadapi krisis pada tahun 1997.
            Sebuah foto tentang penandatanganan kerjasama Letter of Intent
            (LoI) antara IMF dengan Pemerintah Indonesia menggambarkan
            ketertundukan Pemerintah Indonesia dimana Presiden Soeharto
            sedang memberikan tanda tangan dihadapan Michel Camdessus,
            Direktur Manajer IMF yang sedang berpangku tangan.
                 Untuk memahami reformasi hukum di bidang agraria dan
            pengelolaan sumber daya alam pada masa reformasi yang pada saat
            bersamaan sedang berkembangnya neoliberalisme akan dibahas
            beberapa hal pokok antara lain tentang kebijakan-kebijakan
            dasar serta program-program pemerintah yang dihadirkan
            untuk memulihkan perekonomian Indonesia sekaligus semakin
            mengintegrasikannya dengan sistem perekonomian kapitalis dunia.


               148     Konstitusionalisme Agraria
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184