Page 226 - Konstitusionalisme Agraria
P. 226

review menjadi terkenal di seluruh penjuru dunia dan menjadi salah
            satu kewenangan penting dari lembaga yudisial.
                 Sebenarnya gagasan untuk memberikan kewenangan kepada
            badan peradilan melakukan judicial review juga pernah muncul dalam
            sejarah ketatanegaraan Indonesia pada saat perumusan UUD 1945.
            Gagasan itu dilontarkan oleh Muhammad Yamin pada persidangan
            BPUPK bahwa Balai Agung (sekarang disebut Mahkamah Agung)
            perlu diberikan kewenangan untuk “membanding” undang-undang
            yang dibuat oleh DPR. Namun gagasan itu ditolak oleh Soepomo
            dengan alasan bahwa pada saat itu kita belum punya banyak
            ahli hukum yang bisa mengerjakannya (Yamin, 1959:333-6). Baru
            kemudian pada masa refomasi kewenangan untuk menguji undang-
            undang terhadap UUD diberikan kepada suatu badan peradilan yang
            disebut dengan Mahkamah Konstitusi.
                 Sementara itu, gagasan untuk membentuk Mahkamah
            Konstitusi sebagai badan peradilan khusus (special tribunal) yang
            memiliki kewenangan untuk melakukan judicial review  datang
            dari Hans Kelsen.  Gagasan tersebut lahir ketika Kelsen diminta
                             40
            untuk menyusun sebuah konstitusi bagi Republik Austria yang
            muncul dari puing kekaisaran Austro-Hungarian tahun 1919. Kelsen
            juga mengakui adanya ketidakpercayaan yang luas terhadap badan
            peradilan biasa untuk melaksanakan tugas penegakan konstitusi
            yang demikian, sehingga dia merancang mahkamah khusus
            yang terpisah dari peradilan biasa untuk mengawasi undang-
            undang dan membatalkannya jika ternyata bertentangan dengan
            konstitusi. Kelsen percaya bahwa konstitusi harus diperlakukan
            sebagai seperangkat norma hukum yang superior yang harus
            diperlakukan secara khusus sesuai dengan teori hierarki norma
            hukum (stufentheorie) yang dia kembangkan.

            John Adam sebelum secara sah digantikan oleh Presiden terpilih, Thomas Jefferson.
                 40 Hans  Kelsen  merupakan  pakar  hukum  berkebangsaan  Austria  yang  menjadi
            penopang utama mazhab Positivisme Hukum. Pandangannya mengenai hukum yang harus
            bebas  dari  anasir  moral  telah  menjadikannya sebagai salah seorang  tokoh  hukum  yang
            pemikirannya banyak diperbincangkan. Buku utama dari pemikiran Kelsen adalah The Pure
            Theory of Law yang pertamakali terbit di Eropa pada tahun 1934. Mengenai kehidupan dan
            pemikiran Hans Kelsen, baca Jimly Asshiddiqie dan Muhammad Ali Syafa’at, 2006. Teori
            Hans Kelsen tentang Hukum, Jakarta: Setjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi

                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     195
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231