Page 227 - Konstitusionalisme Agraria
P. 227

Negara yang pertama kali mendirikan Mahkamah Konstitusi
            adalah Cekoslowakia pada bulan Februari 1920 yang desain
            kelembagaan dan kewenangannya terinspirasi dari tugas yang
            dikerjakan oleh Hans Kelsen di Austria. Austria sendiri baru
            berhasil mendirikan Mahkamah Konstitusi di negerinya pada
            bulan Oktober 1920 (Siahaan 2006:6). Indonesia merupakan negara
            yang ke 78 di dunia mendirikan Mahkamah Konstitusi. Pendirian
            Mahkamah Konstitusi disetujui dalam amandemen ketiga UUD
            1945 pada tahun 2001. Di dalam amandemen tersebut dinyatakan
            pula bahwa pendirian Mahkamah Konstitusi paling lambat pada
            tanggal 17 Agustus 2003. Menjelang berakhirnya tenggat waktu yang
            diperintahkan oleh konstitusi, pada tanggal 13 Agustus 2003 disahkan
            UU tentang Mahkamah Konstitusi (UU No 24 Tahun 2003), kemudian
            pada tanggal 16 Agustus 2003 para hakim konstitusi dilantik dan
            mulai bekerja secara efektif pada tanggal 19 Agustus 2003. Tanggal
            pengesahan UU Mahkamah Konstitusi dijadikan sebagai tonggak hari
            lahirnya Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.


            Kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

            Pembentukan Mahkamah Konstitusi dimaksudkan agar tersedia
            jalan hukum untuk mengatasi perkara-perkara yang terkait erat
            dengan penyelenggaraan negara dan kehidupan politik. Sehingga
            konflik politik-kenegaraan bisa diselesaikan dengan mekanisme
            formal yang baku, transparan, akuntabel, secara objektif dan
            rasional. Sengketa hukum diselesaikan secara hukum pula
            berdasarkan hukum yang tertinggi dalam suatu negara, yaitu
            konstitusi. Oleh karena itu Mahkamah Konstitusi sering disebut
            sebagai Lembaga Negara Pengawal Konstitusi atau The Guardian
            and The Interpreter of The Constitution.
                 Mahkamah Konstitusi mempunyai fungsi untuk mengawal
            (to guard) konstitusi agar dilaksanakan dan dihormati baik
            penyelenggara kekuasaan negara maupun warga negara. Mahkamah
            Konstitusi juga sebagai penafsir akhir konstitusi. Di berbagai negara
            Mahkamah Konstitusi juga menjadi pelindung konstitusi (the



               196     Konstitusionalisme Agraria
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232