Page 230 - Konstitusionalisme Agraria
P. 230

Putusan Mahkamah Konstitusi berbeda dengan putusan pada
            peradilan lain yang ada di Indonesia sebab putusan Mahkamah
            Konstitusi merupakan putusan yang bersifat final dan mengikat
            serta tidak ada upaya hukum lain yang dapat ditempuh untuk
            mengubahnya. Berbeda dengan putusan Pengadilan Negeri yang
            bisa diajukan banding ke Pengadilan Tinggi atau kemudian diajukan
            kasasi serta peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Putusan
            Mahkamah Konstitusi dikeluarkan untuk perkara yang diajukan
            pertama dan terakhir. Artinya, apabila suatu perkara sudah pernah
            ditangani oleh Mahkamah Konstitusi, maka perkara itu tidak
            dapat diajukan kembali kepada Mahkamah Konstitusi (nebis in
            idem), kecuali pada hal-hal tertentu yang diajukan dengan dasar
            konsititusionalitas yang berbeda.
                 Selain itu, hal-hal spesifik yang menjadi karakter dari putusan
            Mahkamah Konstitusi antara lain dasar hukum untuk mengadilinya
            adalah berdasarkan pada UUD 1945 beserta sesuai dengan alat
            bukti dan keyakinan hakim. Putusan Mahkamah Konstitusi yang
            mengabulkan permohonan harus didasarkan pada sekurang-
            kurangnya dua alat bukti serta juga mempertimbangkan fakta-
            fakta yang terungkap dalam persidangan. Putusan Mahkamah
            Konstitusi dihasilkan atas dasar musyawarah mufakat oleh sembilan
            hakim konstitusi. Setiap hakim konstitusi wajib menyampaikan
            pertimbangan atau pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang
            ditangani. Dalam hal tidak bisa mencapai satu kata mufakat, maka
            putusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Hakim konstitusi
            yang tidak sependapat dengan putusan dari mayoritas hakim dapat
            menyampaikan pendapat berbeda (dissenting opinion) atau alasan
            berbeda (concurring opinion) yang ditampilkan di dalam putusan.
                 Di dalam putusan Mahkamah Konstitusi dijelaskan secara
            ringkas pokok permohonan, keterangan dan fakta-fakta yang
            terungkap dipersidangan. Putusan juga berisi pertimbangan hukum
            yang menjadi dasar hakim konsitusi dalam memutus perkara.
            Bahkan Mahkamah Konstitusi dapat menyampaikan pendapat
            mahkamah atas perkara yang sedang ditangani. Dalam konteks ini,
            Mahkamah Konstitusi tidak saja bekerja untuk mencocok-cocokan


                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     199
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235