Page 100 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 100

Mendorong Pemenuhan Hak sebagai Paradigma Penataan
                 Ruang
                       Penerapan  tata  ruang  di  tengah  keberlangsungan
                 otonomi  daerah,  dalam  praktek  di  lapangan  bisa  terjadi
                 perbedaan persepsi. Pada aspek tata ruang, tujuannya adalah
                 untuk  menertibkan  dan  mengendalikan  penataan  ruang  di
                 Indonesia. Sementara itu dalam aspek otonomi daerah, pena-
                 taan ruang dilaksanakan secara sistematik untuk kepentingan
                 masyarakat utamanya di daerah sendiri. Karena itu dapat dan
                 bisa  terjadi  kepentingan  pemanfaatan  tata  ruang  di  daerah,
                 tidak  sama  dan  tidak  selaras,  bahkan  bertentangan  dengan
                 rencana tata ruang nasional, rencana tata ruang provinsi, juga
                 bertentangan dengan rencana tata ruang daerah sekitar.
                       Untuk  itu  kehadiran  kabupaten/kota  berbasis  HAM
                 menjadi sangat penting dan relevan. kabupaten/kota berbasis
                 HAM  adalah  konsep  yang  hadir  untuk  pemenuhan  hak
                 kesehatan,  pendidikan,  perempuan  dan  anak,  serta  kesem-
                 patan mendapat pekerjaan. Ini selaras dengan prinsip demo-
                 krasi yang baik, yang harus bergerak ke arah pemenuhan hak-
                 hak  ECOSOC  (Economy, Social, and Culture).  Konsep  Human
                 Right City relevan dengan kondisi Indonesia yang multikultur.
                       Otonomi  daerah  telah  menggeser  sebagian  besar
                 pemenuhan hak-hak warga oleh negara ke tangan pemerinta-
                 han daerah (Pemda). Dalam struktur APBN, separuhnya telah
                 dialokasikan  untuk  Pemda,  dan  separuhnya  tetap  berada  di
                 pusat. Maka pemenuhan hak menjadi penting untuk dikelola
                 Pemda.  Sebuah  kota/kabupaten  seyogyanya  memiliki  infra-
                 struktur yang mengakomodasi penyandang  disabilitas, mem-
                 iliki kebijakan inklusif, dan sebagainya.


                                                                     69
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105