Page 99 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 99

Ketidak sinkronan pemerintah pusat dan daerah dalam
               pemenuhan  HAM  telah  menarik  keprihatian  PBB.  Dalam  ke-
               simpulan  sidang  pemenuhan  hak-hak  ekonomi,  sosial,  dan
               politik Indonesia pada Juli tahun 2014, Komite PBB meminta
               pemerintah  untuk  meninjau  dan  membatalkan  peraturan-
               peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan dan
               kelompok  marginal  lainnya.  Dalam  sidang  sebelumnya
               mengenai pemenuhan hak-hak Sipil dan Politik, Komite PBB
               juga mengingatkan Kovenan yang telah diratifikasi Indonesia
               adalah  kewajiban  pemerintah  secara  keseluruhan,  termasuk
               di  level  nasional  dan  daerah.  “…reminds the State party that
               “the  obligations  of  the  Covenant  in  general  and  article  2  in
               particular  are  binding  on  every  State  Party  as  a  whole.  All
               branches  of  government  (executive,  legislative  and  judicial),
               and other public or governmental authorities, at whatever level
               – national, regional or local  – are in a position to engage the
               responsibility of the State Party”. The State party should, there-
               fore, ensure that the provisions of the Covenant are respected in
               all  its  provinces  and  autonomous  regions  despite  the  State
               party’s  internal  governance  arrangements.  Konsep  Human
               Rights  City  bermanfaat  untuk  menjembatani  ketimpangan
               antara  standar  HAM  internasional  dengan  pelaksanaan  di
               lapangan.  Sebagai  pemerintah  yang  berdiri paling dekat  dan
               mengurusi  kehidupan  sehari-hari  warga,  pemerintah  lokal
               bisa  memonitor  dan  melaksanakan  semua  kebijakan  yang
               terkait dengan HAM  bekerja  sama dengan pemerintah pusat
               dan  kelompok  masyarakat  sipil.  Dan  dengan  demikian  pem-
               bangunan  kota  berbasis  HAM  bisa  berjalan  dengan  lebih
               efektif.


                68
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104