Page 60 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 60
dengan membuka warung nasi pecel, penyewaan kuda, kolam
renang, dan jasa parkiran. Pantai lain yang menarik dikunjungi
wisatawan adalah Pantai Rowo di Desa Lembupurwo dan Pantai
Pranji di Desa Entak. Di Pantai Rowo telah dikembangkan
tanaman cemara udang hasil kerja sama antara Kelompok Studi
Rehabilitasi Pesisir Universitas Gadjah Mada dan masyarakat
Desa Lembupurwo. Di pantai ini juga diselenggarakan tradisi
gebyak rowo sebagai perayaan puncak Lebaran. Hampir sama
dengan Pantai Rowo, Pantai Pranji juga digunakan untuk
menyelenggarakan ritual “cah angon Urutsewu. Acara ini biasa
diselenggarakan pada bulan maulid (Rabiulawal).
Ritual “cah angon adalah potensi budaya Urutsewu
yang seharusnya dilestarikan, selain potensi budaya lainnya.
Ritual ini digelar setahun sekali, pada bulan kelahiran Nabi
Muhammad, di mana warga beramai-ramai mengarak binatang
ternak yang kemudian dikumpulkan di pinggir pantai. Dalam
tradisi masyarakat Desa Entak, keberadaan cah atau bocah
angon (‘penggembala’) merupakan realitas sosial yang secara
turun-temurun telah memberikan kontribusi penting dalam
keberlanjutan hidup. Budaya agraris bukan saja mengenal tentang
bagaimana bercocok tanam yang baik dan memperhatikan
keseimbangan daya dukung lahan, melainkan juga bagaimana
memelihara sejumlah ternak—lazim disebut sebagai “rajakaya —
sebagai perwujudan dari budaya ketahanan (saving culture).
11
Acara ritual “cah angon di Urutsewu memiliki beberapa tujuan,
yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. yang
telah memberikan keselamatan, kesehatan, perlindungan, dan
kemurahan rezeki bagi warga, dan pada saat bersamaan diramu
11 Proposal Serikat Remaja Urut Sewu
Gambaran Umum Wilayah Urutsewu 35