Page 68 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 68
Ia tidak lama menjabat sebagai Koorsahli Kasad. Pada 29 Mei
2008, berdasarkan keputusan Panglima TNI, Rianzi Julidar beralih
dari jabatan Koorsahli Kasad menjadi Perwira Tinggi Markas
Besar TNI AD.
Selain berkarier dalam kemiliteran, Rianzi juga
mengembangkan bisnis di bidang penambangan, yaitu
batubara dan pasir besi. Ia pernah menjabat sebagai komisaris
di PT Nusantara Termal Coal (PT NTC). PT NTC pernah
melakukan penambangan batubara di Muara Bungo, Jambi.
Dari bisnis batubara, Rianzi Julidar melebarkan sayap ke bidang
penambangan pasir besi.
Yang duduk sebagai Direktur PT MNC adalah Imam
15
Mudzakir dan Indra Pontas. Imam Mudzakir adalah pengusaha
asal Kecamatan Petanahan, Kebumen. Di perusahaan, Imam-lah
yang mengurus perizinan penambangan pasir besi di Kecamatan
Mirit, seperti pembuatan AMDAL, Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Saat tulisan ini disusun (2011), sebagian besar saham PT
MNC dimiliki oleh PT Mahadi Mahacara Mahadana. Besarnya
95%. PT Mahadi Mahacara Mahadana didirikan pada 2006 dan
berlokasi di Jakarta Selatan. Menurut Rully Aryanto, Asisten
Manajer PT MNC, perusahaan ini merupakan bagian dari
PT Bara Adhipratama, grup perusahaan penambangan yang
bisnisnya berfokus pada batubara. PT Bara Adhipratama ini telah
16
melakukan penambangan batubara di Jambi, Riau, Bengkulu,
dan daerah lainnya. Sedangkan PT MNC baru kali ini berencana
melakukan penambangan pasir besi.
15 Menurut informasi dari Anton Zulikar, Kepala Desa Lembupurwo, )mam
Mudzakir adalah mantan anggota Badan Intelijen Negara.
16 Penulis mengunjungi PT MNC pada 3 Maret 2011 pukul 13.15 di Jalan Taman Kemang
32 A, Jakarta Selatan. Saat itu, Imam Mudzakir, Direktur PT MNC, sedang di Kebumen,
sehingga penulis hanya bisa bertemu dengan Asisten Manajer PT MNC, Rully Aryanto.
Aktor-Aktor yang Terlibat Konflik 43