Page 72 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 72
Keberadaan PT MNC yang terhitung baru dalam
penambangan pasir besi tidak bisa dipisahkan dari keberadaan PT
NTC, PT Bara Adhipratama, maupun PT Bungo Raya Nusantara
dari segi kepemilikan dan inti bisnisnya. Oleh karena PT MNC
belum memiliki rekam jejak, ada baiknya untuk melihat sepak
terjang perusahaan-perusahaan yang terkait dengan PT MNC
guna mendapatkan gambaran mengenai perusahaan ini.
Dimulai dari PT NTC. Perusahaan ini bergerak di bidang
penambangan batubara yang beroperasi di Mumpun Pandan,
Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo Tebo, Provinsi
Jambi, sejak tahun 2003. PT NTC memberikan proyek pengerjaan
penggalian batubara kepada beberapa perusahaan lainnya, yaitu
PT Bina Pratama Nusantara, PT Bungo Raya Nusantara, dan PT
Bara Adhipratama. Penambangan yang dilakukan PT NTC di
Jambi bermasalah. Perusahaan ini dinilai telah mengabaikan
beberapa hal dan ketentuan dalam kontrak tentang IUP. Di
antaranya karena PT NTC hingga kini belum melaksanakan
pengelolaan keselamatan operasi penambangan, belum
melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta
belum membuat perencanaan reklamasi.
20
Selain itu, selama PT NTC beroperasi sejak 2005, kontribusi
yang ia diberikan tidak sebanding dengan kerugian yang dialami
masyarakat. Perusahaan berkoordinasi dengan pemerintah
pusat, tapi kurang memperhatikan aspirasi masyarakat, bahkan
diduga tidak memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat
daerah (Chalid 2005: 131). Misalnya, sisa-sisa lubang tambang
yang ditinggalkan begitu saja tanpa ditimbun. Sungai Batang
Mampun yang biasa digunakan untuk kebutuhan warga pun
menjadi tercemar oleh limbah perusahaan. Perusahaan juga
20 PT KBPC Sulit Mendapat DO dari PT NTC Akibat Ada Dualisme Kepemimpinan
21 Pemprov Dukung Upaya Pemerintah Tutup Usaha Tambang PT NTC di Bungo
Aktor-Aktor yang Terlibat Konflik 47