Page 73 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 73
tidak memperhatikan masyarakat sekitar yang terkena dampak
polusi debu dan jalan yang hancur karena dilintasi truk batubara.
Pemblokiran jalan mobil angkutan batubara milik PT NTC pernah
dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo pada 20 April
2011 karena melintasi jalan tanpa izin.
Selanjutnya adalah PT Bara Adhipratama. Perusahaan ini
juga melakukan penambangan batubara yang berlokasi di Bukit
Berlian, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara,
Provinsi Bengkulu. PT Bara Adhipratama bekerja sama dengan
PT Hillconjaya Sakti dalam pengerjaan tambang batubara ini
sejak tahun 2010. PT Hillconjaya Sakti adalah perusahaan
yang bergerak dalam pekerjaan tanah, penambangan batubara,
konstruksi jalan, konstruksi daerah aliran sungai, penyewaan
alat berat, dan jenis pekerjaan lain menggunakan peralatan berat.
PT Bara Adhipratama melakukan eksplorasi batubara
berdasarkan Surat Keputusan Nomor 160 Tahun 2010 (dikeluarkan
pada 26 April 2010) dengan luas area penambangan 1.523 hektare
dan SK Nomor 161 Tahun 2010 (dikeluarkan pada 10 Januari 2009)
dengan luas area 752,8 hektare. IUP Operasi Produksi-nya keluar
lewar SK Nomor 260 Tahun 2011 (dikeluarkan pada 13 Mei 2011)
dengan luas area 613,3 hektare.
Walaupun IUP Operasi Produksi baru keluar pada 13 Mei
2011, perusahaan ini telah melakukan ekstraksi batubara sejak dua
tahun lalu. Kerusakan lingkungan terlihat jelas di Bukit Berlian.
Area penambangan yang berbatasan langsung dengan kebun
warga menyebabkan longsornya tanah. Akibatnya, warga tidak
mampu lagi mengolah perkebunan karet dan kelapa sawit yang
menjadi tumpuan ekonomi warga di sekitar area penambangan.
22 Project List (illcon
23 Provinsi Bengkulu
48 Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik