Page 48 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 48

PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
                     PENERBITAN HAK GUNA USAHA UNTUK

                    MEWUJUDKAN PENATAAN RUANG YANG
                                  BERKEADILAN
                 (Studi Kasus Konflik Perpanjangan Hak Guna Usaha
                PT. Perusahaan Gula Rajawali II Unit Jatitujuh dengan
                 Forum Kesatuan Aksi Masyarakat Indramayu Selatan)

                                   Rizki Zakariya

              Pendahuluan
                    Indonesia  dikenal  sebagai  negara  agraris,  karena
              luasnya wilayah pertanian, dan masyarakat yang sebagian

              besar  sumber  kehidupannya  dari  pertanian.  Hal  ini
              dibuktikan  dengan  luasnya  wilayah  pertanian  yang  pada
              tahun 2017 mencapai 8,1 juta hektar, dan menyerap 22 juta
              pekerja  (Pusat  Data  Pertanian  2018).  Besaran  angka
              tersebut  juga  berbanding  lurus  dengan  jumlah  konflik
              agraria yang terus terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2017
              konflik agraria mencapai 659 kasus, kemudian pada tahun
              2018  mencapai  410  kasus  (Bayu  2019).  Konflik  tersebut
              terjadi  baik  antara  masyarakat  dengan  perusahaan,
              masyarakat  dengan  masyarakat,  atau  masyarakat  dengan
              pemerintah.  Oleh  karena  itu,  perlu  penanganan  khusus
              untuk  menyelesaikan  konflik-konflik  agraria  yang  terus
              terjadi tersebut.

                    Masalah  kepemilikan  Hak  Guna  Usaha  (HGU)
              merupakan salah satu penyebab konflik agraria yang sering

                                        25
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53