Page 49 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 49

terjadi  di  Indonesia.  Masalah  itu  muncul  karena  adanya
             kesenjangan  kepemilikan  tanah  antara  masyarakat

             setempat  dengan  pemegang  HGU,  dimana  tidak  ada
             keterlibatan  dan  partisipasi  masyarakat  sekitar  lokasi
             dalam penerbitan HGU (KPA 2018). Konflik agraria antara
             PT. Perusahaan Gula Rajawali II di perbatasan Indramayu
             dan  Majalengka,  dengan  masyarakat  sekitar  areal  konsesi
             HGU  perusahaan  merupakan  salah  satunya.  Kondisi
             masyarakat  sekitar  perusahaan  areal  konsesi  HGU  yang
             memiliki  lahan  sempit  dan  kurang  mampu,  berbanding
             terbalik  dengan  kepemilikan  lahan  HGU  PG  Rajawali  II
             yang  luasnya  ribuan  hektar  dan  laba  usaha  yang  tinggi,
             sehingga  menimbulkan  kecemburuan  sosial.  Hal  itu

             diperparah  dengan  perpanjangan  HGU  perusahaan  yang
             terus menerus oleh pemerintah, tanpa memperhatikan atau
             melibatkan masyarakat sekitar lokasi dalam penerbitannya.
             Sehingga  menim-bulkan konflik  agraria  didaerah  tersebut
             (Wawancara  dengan  Iskandar,  Ketua  F-Kamis,  10
             November 2019).

             Urgensi  Partisipasi  Masyarakat  dalam  Penerbitan
             HGU  untuk  Mewujudkan  Penataan  Ruang  yang
             Berkeadilan
                  Penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) oleh pemerintah
             seringkali menimbulkan permasalahan di masyarakat yang
             hidup  di  sekitar  areal  konsesi. Hal itu  dibuktikan dengan

             data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
             pada Desember 2017 yang terdapat tambahan 389.500 izin

                                       26
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54