Page 53 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 53

mogok kerja (Wawancara dengan Iskandar, Ketua F-Kamis,
             10  November  2019).  Hal  itu  menimbulkan  bentrokan  dan

             kekerasan  antara  PG  Rajawali  II  yang  meminta  bantuan
             aparat keamanan, dan masyarakat F-Kamis yang berjuang
             untuk  mewujudkan  tujuannya.  Padahal  hal  itu  dapat
             dihindari  apabila  sejak  awal  penerbitan  izin  dilakukan
             dengan  partisipasi  masyarakat  sekitar  areal  HGU  untuk
             mencapai  kesepakatan-kesepakatan  yang  baik  dengan
             perusahaan  (Wawancara  dengan  Heryawan,  Kepala  SDM
             PG Rajawali II, 5 November 2019).

             Pengaturan Partisipasi dan Akses Informasi HGU
                  Partisipasi  masyarakat  dalam  penerbitan  HGU

             merupakan  hal  yang  penting  untuk  mewujudkan  reforma
             agraria  di  masa  mendatang.  Akan  tetapi,  supaya
             masyarakat  dapat  berpartisipasi  dalam  penerbitan  HGU,
             diperlukan  akses  informasi  HGU  itu  terlebih  dahulu,
             dimana  hal  itu  masih  menjadi  masalah  sampai  saat  ini
             (Supriyanto 2019). Dalam putusan Komisi Informasi Pusat
             Nomor:  188/V/KIP-PS-A/2012,  yang  kemudian  dijadikan
             pertimbangan  Putusan  Komisi  Informasi  Pusat  Nomor:
             045/V/KIP-PS-A/2014  disebutkan  bahwa  Dokumen  Surat
             Erfacht  Verponding  Afdelling  (HGU)  merupakan  informasi
             yang dikecualikan namun dapat diketahui atau diperlihat-
             kan  kepada  pemohon  karena  merupakan  pihak  yang
             berkepentingan  atas  dokumen  untuk  memenuhi  tujuan

             pemohon. Hal itu juga sejalan dengan amanat Pasal 4 ayat
             (2) huruf a Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

                                       30
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58