Page 40 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 40

PPPM - STPN Yogyakarta              Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

 D.  Kebijakan Pertanahan Pemerintah di Pulau   kenyataannya sampai dengan saat ini muncul permasalahan yang
 Lembeh        terkait meliputi:

 1.  SK Mendagri SK.170/DJA/1984  a.  Peta  lokasi  tidak  ada  sehingga  tanah  obyek  landreform  tidak
                   jelas keberadaannya;
 Rapat kerja Badan Pertimbangan Landreform (BP2L) Provinsi
               b.  Peta lokasi peruntukan penggunaan tanah pulau lembeh belum
 Sulawesi  Utara  bersama  Badan  Pertimbangan  Landreform
                   ditetapkan;
 Kabupaten Minahasa, Universitas Sam Ratulangi dan Pemerintah
               c.  Calon  penerima  hak  atas  tanah  dalam  program  redistribusi
 Daerah  Administratif  Bitung  pada  tanggal  28  Maret  1985
                   tanah belum ditetapkan;
 menyimpul kan hal-hal sebagai berikut :
               d.  Ahli waris Xaverius Dotulong tidak diketahui.
 1.  Status  tanah  Pulau  Lembeh  adalah  tanah  yang  dikuasai  oleh
 negara  dan  mengusulkan  kepada  Menteri  Dalam  Negeri  up   Setelah adanya SK Mendagri ini di Pulau Lembeh telah diterbit-
 Direktur Jendral Agraria untuk ditegaskan sebagai tanah obyek   kan sertipikat hak atas tanah yang umumnya tanah pekarangan dan
 landreform  yang  selanjutnya  diredistribusikan  kepada   sebagian tanah pertanian, yaitu sejumlah 2.236 sertipikat dengan

 masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku,  luasan + 2.752.765 m2 (275,3 Ha) melalui mekanisme pemberian
               hak atas tanah negara dan redistribusi tanah pertanian.
 2.  Perencanaan  penggunaan  tanah  Pulau  Lembeh  disesuaikan   Secara kelembagaan agraria, pada periode tahun 1984 urusan
 dengan Master plan kota administratip Bitung yaitu :  agraria  masih  menjadi  kewenangan  Departemen  Dalam  Negeri.
 -   Hutan lindung seluas 1.000 ha  Oleh karenanya wajar apabila kebijakan yang terkait pertanahan di
 -   Permukiman 10 desa    seluas 150 ha  Pulau  Lembeh  diatur  melalui  keputusan  menteri  dalam  negeri.
 -   Sarana umum seluas 150 ha  Secara  kajian  perundang-undangan  dan  kebijakan,  bentuk  surat
 -   Penyediaan tanah kritis pantai seluas 200 ha  keputusan yang dikeluarkan Mendagri No. 170 ini merupakan suatu
 -   Penyediaan pengembangan Kota Administratif Bitung   bentuk keputusan yang sifatnya beschiking. Bentuk keputusan tata
 seluas 500 ha  usaha negara ini bersifat individual, dan konkrit. Oleh karenanya
 -   Keluarga Xaverius Dotulong seluas 300 ha  dalam keputusan tersebut secara spesifik mengatur tentang pulau

 -   Obyek pelaksaan landreform seluas 2.700 ha  lembeh. Sebagai sebuah keputusan ketatanegaraan, seharusnya ada
               upaya tindak lanjut dalam rangka melaksanakan keputusan tersebut
 Keputusan   Mendagri   No.SK.170/DJA/1984   tanggal   5
 September 1984 mengesahkan hasil rapat BP2L tersebut. Selain itu   sebagaimana  telah  secara  eksplisit  diperintahkan  oleh  keputusan
 menginstruksikan Gubernur KD Tk. I Sulawesi Utara dan pihak lain   tersebut.  Akibatnya,  ketika  tidak  ada  upaya  tindak  lanjut  yang
 untuk  segera  menetapkan  Peta  lokasi  peruntukan  penggunaan   dilaksanakan,  permasalahan  yang  ada  menjadi  terkatung-katung

 tanah pulau lembeh yang sebenarnya, dan memproses penyelesaian-  bahkan semakin kronis dan meluas.
 nya atas tanah dengan peraturan dan tata cara yang berlaku serta
 melaporkan  hasil  pelaksanaannya  pada  mendagri.  Namun  dalam


 38                                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45