Page 168 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 168
Jelas terlihat bahwa untuk dapat disebut sebagai persekutuan hukum harus
memenuhi beberapa unsur yakni: 1) adanya keteraturan; 2) mempunyai
wilayah tetap; 3) mempunyai kekuasaan sendiri; 4) mempunyai kekayaan
sendiri. Berupa benda yang kelihatan maupun tidak.
Hak ulayat pada dasarnya adalah suatu hak dari persekutuan atas tanah
yang didiami, sedangkan pelaksanaannya dilakukan baik oleh persekutuan
itu sendiri maupun oleh kepala persekutuan atas nama persekutuan. Pada
umumnya wilayah ulayat merupakan suatu wilayah yang di dalamnya terdapat
bagian-bagian yang secara alami terwujud dalam satu kesatuan yang saling
terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan kondisi geografis yang terbentuk
alami ini, maka yang menjadi objek dari hak ulayat ini terdiri dari ruang
daratan, perairan yang meliputi danau, sungai dan perairan pesisir maupun
laut, tumbuh-tumbuhan yang hidup secara liar (pohon-pohon yang dapat
dipergunakan baik untuk kayu bakar atau untuk kebutuhan pertukangan).
Willayah ulayat di satuan-satuan masyarakat hukum adat di Indonesia pada
umumnya berada di bentengan darat baik di Kolonial Belanda. Terhadap hal
ini ada yang menguntungkan namun juga ada yang merugikan. Pengaruh yang
menguntungkan tentunya memberikan perlindungan bagi hak ulayat terhadap
wilayahnya. Contohnya surat-surat piagam yang dikeluarkan oleh kerajaan-
kerajaan yang maksudnya menegaskan batas-batas wilayah persekutuan yang
bersangkutan. Hal semacam ini juga terdapat pada pemerintahan kolonial
belanda, yaitu dengan diumumkannya “ordonansi-ordonansi”: seperti desa
ordonantie staatblaad 1941 No.356 dan marga- ordonantie staatblaad 1931
No.6
Sebagai suatu persekutuan hukum dalam mempertahankan hak
ulayatnya, pada dasarnya masyarakat hukum adat masih mempraktikkan
kebiasaan-kebiasaan secara berulang-ulang yang disertai sanksi-sanksi tertentu,
dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di dalamnya, baik di darat
maupun di pesisir, yang diperlukan bagi kehidupan mereka. Kegiatan-
kegiatan yang memanfaatkan sumber daya alam baik di darat maupun di
wilayah pesisir yang ada di permukaan maupun yang berada di dalam tanah
memperlihatkan kecenderungan adanya pemeliharaan lingkungan terhadap
kerusakan, kebiasaan-kebiasaan yang dipraktekan secara berulang-ulang di
151