Page 180 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 180

c.   Tanah Negeri/ulayat yaitu hutan  yang sudah di pelihara dan dijaga,
                rakyat tidak lagi bebas dalam mengambil hasilnya, karena segala hasilnya
                adalah untuk kas Negeri. Tanah negeri biasanya mempunyai tanam-
                tanaman yang menghasilkan buah-buahan seperti bambu, rotan, damar,
                dan pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan seperti durian,
                langsat, kelapa, dan pohon-pohon lainnya yang menghasilkan buah dan
                pohon mayang yang dapat disadap airnya.

            d.  Dati Raja (Tanah Dati Raja) adalah tanah atau dusun yang diberikan
                kepada seorang kepala persekutuan masyarakat hukum adat (Raja)
                selama ia mengaku jabatan pemerintah dari negerinya.
            e.   Tanah pusaka adalah dusun yang merupakan milik bersama dari suatu
                kelompok ahli waris yang mereka peroleh melalui pewarisan. Pada
                mulanya  tanah pusaka itu adalah milik seseorang secara pribadi yang
                biasa diperolehnya melalui beberapa cara:

                1.  Dengan menggarap atau memperusah sepotong tanah negeri
                     yang masih merupakan hutan atau ewang dengan izin pemerintah
                     Negeri.
                2.  Untuk  mendapatkan  tanah  pusaka bisa  juga  melalui  pembelian
                     oleh seseorang yang dinamakan dusun babalian, jika dusun babalian
                     ini kemudian sampai diwarisi oleh keturunannya, maka statusnya
                     berubah menjadi dusun pusaka.
                3.  Tanah pusaka bisa juga berasal dari suatu pemberian, misalnya
                     seorang perempuan yang akan kawin dihadiahi oleh babaknya
                     sepotong dusun yang disebut dusun atitin atau dusun lelepelo. Jika
                     kemudian hari sampai di warisi oleh anak-anaknya, maka dusun
                     atitin ini menjadi dusun pusaka turun temurun bagi anak-anaknya
                     itu.

                Penentuan batas wilayah pertuanan sebuah desa/negeri pada awalnya
            ditetapkan oleh para leluhur atau datuk-datuk lewat saniri negeri atau badan
            pemerintahan adat sebuah persekutuan adat di masa lalu melalui suatu
            kesepakatan bersama antara persekutuan-persekutuan adat yang berbatasan.





                                           163
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185