Page 23 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 23

tuntutan tersebut, tidak jarang bahwa tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh
            subyek hukum sebagai hak privat terkena program pemenuhan peruntukan
            dan penggunaan BARAKA tersebut. Maka melalui peraturan perundangan
            yang dibuat oleh pemerintah, pengambilalihan hak privat tersebut dilaksanakan
            dengan alasan untuk kepentingan umum. Ada tiga cara yang dapat dilakukan
            oleh  negara  untuk memenuhi  kebutuhan  tersebut,  yaitu  pertama,  melalui
            jual beli, tukar-menukar, dan lain-lain;  kedua, dilakukan melalui lembaga
            pengadaan tanah; dan ketiga, dilakukan melalui lembaga pencabutan hak atas
            tanah.

                Kegiatan pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab
            pemerintah, akan tetapi juga dibutuhkan peran aktif dari pihak perusahaan
            swasta maupun masyarakat pada umumnya. Untuk melaksanakan kegiatan
            pembangunan tidak dapat dilepaspisahkan dari kebutuhan akan tanah sebagai
            wadah kegiatannya. Khusus untuk memenuhi kebutuhan akan tanah bagi
            pemerintah maupun perusahaan swasta, kecil kemungkinannya menggunakan
            tanah-tanah yang dikuasai langsung oleh negara dikarenakan persediaan tanah
            yang terbatas. Sebagai jalan keluarnya adalah menggunakan tanah-tanah hak
            dengan memberikan ganti kerugian kepada pemegang hak atas tanah.
                Kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan memberikan ganti kerugian
            kepada yang berhak atas tanah dikenal dengan istilah pengadaan tanah.
            Menurut kepentingannya, pengadaan tanah dilakukan untuk kepenitngan
            pemerintah atau instansi pemerintah dan pengadaan tanah untuk kepentingan
            perusahaan swasta.Pengadaan tanah untuk kepentingan pemerintah dilakukan
            dengan bantuan Panitia Pengadaan Tanah yang dibentuk oleh Gubernur,
            sedangkan pengadaan tanah untuk kepentingan perusahaan swasta maupun
            Badan  Usaha  Milik Negara  dilakukan langsung  oleh perusahaan  swasta
            tersebut tanpa bantuan Panitia Pengadaan Tanah.

                Pengadaan tanah untuk kepentingan pemerintah atau instansi
            pemerintah lebih dikenal dengan istilah pengadaan tanah untuk kepentingan
            umum, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
            Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Peraturan
            Pemerintah Nomor 40  Tahun 2014  Tentang Perubahan Atas Peraturan
            Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah


                                            6
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28