Page 239 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 239

memperkuat pencitraan “secon opinion” dalam pemberdayaan KAT.

            13.  Pendekatan pemberdayaan haruslah bertumbuh pada tiga unsur
                utama yaitu pengakuan eksistensi KAT, melindungi warha KAT dan
                pemberdayaan. Oleh sebab itu, direkomendasikan untuk memfor-
                mulasikan pola perlindungan warga KAT berdasarkan perspektif kultural
                sekaligus diterjemahkan dalam satuan program. Dengan demikian
                penataan pemukiman KAT  sebagai refleksi pemberdayaan perlu
                dimaknai sebagai “home” bukan “house” dengan tidak merusak kearifan
                local dan budaya lokalnya (termasuk Tanah Adat).
            14.  Pembentukan kelompok kerja perlu diperkuat dan dikembangkan
                berbasis keahlian (expertise), kelompok praktisi dan kemampuan
                akademik sebagai sumber pendukung pemberdayaan KAT secara
                komprehensip.
            15.  Jejaring kerja/networking antara pihak-pihak yang peduli terhadap
                pemberdayaan KAT perlu untuk diwujudkan.

                Pada tataran internasional pengakuan yuridis terhadap masyarakat
            hukum adat terdapat dalam konvensi ILO No. 169 tahun 1989 Tentang
            Indigenous And Tribal Peoples In Independent Countries (masyarakat adat dan
            masyarakat suku-suku bangsa di negara-negara merdeka) mendefinisikan
            indigenous peoples  sebagai suku-suku bangsa yang berdiam di Negara
            merdeka yang kondisi sosial, budaya, dan ekonominya berbeda dengan
            kelompok masyarakat yang lain. Secara umum konvensi ILO mengakui
            bahwa masyarakat adat dan masyarakat suku diakui dan dijamin hak-hak
            mereka untuk memutuskan sendiri berbagai prioritas mereka dalam proses
            pembangunan yang mempengaruhi kehidupan, kepercayaan, instusi-instusi
            dan kesejahteraan mereka tanah-tanah dan teritori (ulayat) yang mereka huni
            atau yang mereka gunakan harus dilindungi, juga hak para penduduk yang
            bersangkutan untuk menggunakan tanah-tanah yang secara tidak ekslusif
            ditempati mereka, tetapi secara tradisional mereka telah mempunyai akses
            untuk mata pencaharian dan kegiatan-kegiatan tradisional mereka, dan untuk
            melaksanakan penguasaan, sampai batas yang mungkin, atas pembangunan
            ekonomi, sosial dan budaya mereka.




                                           222
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244