Page 234 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 234

2001 tentang perlindungan atas Hak Ulayat masyarakat Baduy; Peraturan
            Daerah Sumatera Barat tahun 2008 tentang tanah ulayat. Dan beberapa
            daerah yang sedang membuat rancangan Peraturan Daerah TEntang Hak
            Ulayat antara lain di Kabupaten Halmahera Utara (Tobelo), Rancangan
            Peraturan Daerah Hak Ulayat Halmahera Utara.

                 Dalam era reformasi peluang untuk memberikan perlindungan terhadap
            masyarakat hukum adat dan hak-hak tradisionalnya (Hak Ulayat) mulai
            nampak. Perlindungan terhadap masyarakat hukum adat selain tercantum
            dalam Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28 I ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
            amandemen kedua tahun 2000, juga tercantum dalam Pasal 41 ketetapan
            MPR Nomor XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia, Ketetapan MPR
            No.IXMPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber
            Daya Alam, Pasal 5 ayat (3), Pasal 6 ayat (1), Pasal 6 ayat (2), UU No. 39
            Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Peraturan Menteri Negara/Kepala
            BPN No.5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat
            Masyarakat Hukum Adat. Namun demikian pengakuan terhadap masyarakat
            hukum serta hak-hak tradisioanalnya tidak serta merta dapat ditindaklanjuti.
            Hal ini disebabkan sistem hukum positif nasional yang berkembang saat ini
            tidak memberikan suatu kedudukan hukum terhadap masyarakat hukum adat
            dengan berbagai macam kebijakan, peraturan dan keputusan yang tentunya
            membatasi keberadaan masyarakat hukum adat dan hak-hak tradisionalnya.
                Konsekuensi dari semuanya ini timbul berbagai konflik di berbagai daerah
            di tanah air yang berkaitan dengan tanah ulayat. Konflik-konflik ini muncul
            tidak lain ialah bahwa masyarakat hukum adat ingin tetap mempertahankan
            hak ulayatnya yang mengakibatkan adanya pertentangan dengan pemerintah,
            investor-investor yang telah memperoleh berbagai bentuk perizinan untuk
            menggunakan atau memanfaatkan tanah ulayat masyarakat hukum adat.

                Perkembangan yang mendukung pengakuan terhadap masyarakat
            hukum adat dan hak-hak tradisionalnya terus berjalan. Pertemuan Forum
            Pakar Pemberdayaan KAT  tanggal 2 April 2009, membahas tentang
                                    214
            pendekatan  multiyears dalam pemberdayaan KAT perlu dipertimbangkan
            kembali sebagai proses perubahan yang berkelanjutan bagi KAT. Namun

                214   Artikel Departemen Sosial, Pertemuan Forum Pakar Pemberdayaan KAT, Jakarta, 2009

                                           217
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239