Page 33 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 33
18 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
hidup, sehingga campur tangan manusia terhadap sumberdaya
alam dan sumberdaya buatan bertujuan untuk selalu memenuhi
kebutuhan kehidupan dan penghidupan manusia. (Mallingreau,
1978 dan Sitorus dkk, 2012)
Sistem penggunaan lahan dapat menjadi dua komponen utama
yaitu komponen lahan dan komponen penggunaan. Komponen
lahan umumnya dikaji berdasarkan pendekatan satuan lahan,
sedangkan komponen penggunaan dikaji melalui deskripsi tipe
penggunaan lahan (Huizing, 1986). Selanjutnya secara lebih rinci
sistem penggunaan lahan tersebut dipaparkan kedalam bentuk yang
berbeda, yaitu dengan membandingkan antara penggunaan lahan
itu sendiri dengan tata guna lahan. Penggunaan lahan cenderung
bersifat umum karena pendekatan yang digunakan adalah satuan
lahan. Hasil kajian mengenai penggunaan lahan akan menghasilkan
satuan lahan seperti sawah, kebun, pertanian, dan lain sebagainya.
Sementara itu, tata guna lahan mengarah pada deskripsi tipe
penggunaan lahan. Hasil kajian mengenai tata guna lahan umumnya
memberikan informasi yang lebih rinci. Sebagai contoh penggunaan
lahan untuk permukiman, di dalamnya juga megakaji mengenai
jalan, infrastruktur, aktivitas jasa, saluran pengairan, dan lain
sebagainya.
Ketidaksesuaian penggunaan lahan akibat perubahan peng-
gunaan lahan dengan rencana tata ruang wilayah merupakan gejala
umum pada kota-kota yang pesat pertumbuhannya. Perubahan
penggunaan lahan tersebut biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian
antara pertimbangan yang mendasari arahan rencana dengan
pertimbangan pelaku pasar. Dalam hal ini penggunaan lahan
mencerminkan dua sisi, pertama harus mempertimbangkan
kepentingan umum serta ketentuan teknis dan lingkungan yang
berlaku, dan yang kedua adalah sisi kepentingan pasar dan dunia
usaha yang kekuatannya sulit untuk ditekan. Kedua sisi saling
berlawanan ini diserasikan untuk memperoleh arahan penggunaan
lahan yang optimal, yaitu dapat mengakomodasi kebutuhan pasar
dengan meminimumkan dampak sampingan yang dapat merugikan
kepentingan umum. Konsep dasar ini yang mendasari munculnya