Page 67 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 67
52 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
Tabel 4. Daerah penelitian secara administratip dan
luas setiap kecamatan tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah Desa/ Luas
Kelurahan (ha) %
1 Weru 13 4198 9,00
2 Bulu 12 4386 9,40
3 Tawangsari 12 3998 8,57
4 Sukoharjo 14 4458 9,55
5 Nguter 16 5488 11,76
6 Bendosari 14 5299 11,36
7 Polokerto 17 6218 13,32
8 Mojolaban 15 3554 7,62
9 Grogol 14 3000 6,43
10 Baki 14 2197 4,71
11 Gatak 14 1947 4,17
12 Kartasura 12 1923 4,12
Jumlah 127 46666 100,00
Sumber : Badan Statistik Kabupaten Sukoharjo, 2016
C. Iklim
Iklim, tanah, dan tanaman merupakan tiga komponen yang saling
terkait. Iklim dan cuaca adalah faktor lingkungan yang merupakan
penentu dalam produktivitas pertanian. Pada periode panjang, iklim
mempengaruhi pembentukan tanah dan pada periode singkat sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Iklim dan
cuaca mempunyai sifat spesifik untuk suatu tempat, sehingga keadaan
sangat bervariasi dari satu tempat ketempat yang lain. Informasi iklim
yang lebih rinci dari beberapa dekade dengan pola sebaran sepanjang
tahun diperlukan untuk mengetahui kesesuaian tanaman pada iklim
tertentu, sedangkan informasi cuaca harian khususnya curah hujan
diperlukan untuk menentukan pola tanam dan waktu tanam serta
sangat berpengaruh pada keragaman dan hasil tanam.
Tipe iklim (zona agroklimat) pada daerah penelitian menggunakan
klasifikasi Oldeman dengan alasan penelitian dilakukan di Pulau Jawa
dan dikaitkan dengan masa tanam untuk tanaman padi dan palawija
di Kabupaten Sukoharjo. Zona agroklimat di daerah penelitian
seluruhnya didominasi tipe iklim C3 (Lampiran 3). Tipe iklim C3