Page 112 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 112

98    Oloan Sitorus

            keadaan dimana pada tahap perencanaan (dalam perolehan
            persetujuan  pemilik tanah  atau  yang  menguasai  tanah),
            otoritas  pertanahan  seperti  berjalan dengan dukungan
            yang belum serius dari instansi yang relevan, seperti jajaran
            Pemerintahan  ujung  tombak di  lapangan  yakni  Camat dan
            Lurah atau Kepala Desa. Selanjutnya, dengan terbangunnya
            sinergisme, maka ketika  akan melakukan  tindak-lanjut
            pelaksanaan KT jajaran otoritas pekerjaan umum di daerah,
            tidak lagi  terdapat kesan  yang  kurang  responsif  dalam

            melakukan mewujudkan pembangunan fisik prasarana jalan
            dan fasilitas umum lainnya.
                Tegasnya, jika  sinergisme kelembagaan ini  terbangun
            sejak perencanaan, pelaksanaan,  dan  tindak  lanjut
            pelaksanaan,  maka baik instansi  yang memiliki  otoritas

            maupun  stakeholders bersama-sama bekerjasama  untuk
            mengoptimalkan penyelenggaraan  KT sejak awal.  Di semua
            tahap  pelaksanaan,  semua instansi  yang bertanggungjawab
            dan  yang  terkait  memberikan  kontribusi terbaiknya  untuk
            mengoptimalkan keberhasilan  penyelenggaraan KT  dalam
            setiap tahapan pelaksanaan.



            C.   Kontribusi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
                terhadap Efektivitas Pemanfaatan Ruang dan
                Ketahanan Nasional

                Pelaksanaan KT  yang meningkat kualitasnya  akan
            mengefektifkan pemanfaatan ruang oleh karena: (a) merupakan
            instrumen pertanahan dalam menjabarkan struktur dan pola
            tata  ruang agar dapat operasional  di  lapangan;  (b)  mampu
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117