Page 107 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 107

Konsolidasi Tanah, Tata Ruang, dan Ketahanan Nasional  93

              atau pembentukan awal prasarana jalan dan fasilitas umum
              lainnya.
                  Dengan perkataan lain, saat ini STUP bagi pelaksanaan
              KT di  Indonesia  yang  diharapkan  tampaknya  tidak  perlu
              dipaksakan bagi pelaksanaan KT secara swadaya, yang biaya
              pelaksanaannya  dibebankan  pada  kegiatan  KT  itu  sendiri.
              Tegasnya,  saat ini STUP belum  saatnya  untuk  dialokasikan

              bagi TPBP (Cost Equivalent Land). Dengan demikian, maka
              harapan paling tepat saat ini ketika membangun kesadaran-
              ruang masyarakat dalam pelaksanaan KT, adalah membangun
              kesadaran-ruang masyarakaat  agar  bersedia  menyerahkan
              STUP untuk prasarana  jalan  dan  fasilitas umum  lainnya.
              Penyerahan STUP untuk tanah bagi pembangunan prasarana
              jalan  dan  fasilitas  umum  ini  seharusnya tidak  lagi terlalu

              memberatkan  peserta KT, karena  sesungguhnya  yang  lebih
              banyak merasakan manfaat dari prasarana jalan dan fasilitas
              umum itu adalah peserta KT itu sendiri. Jika kelak pelaksanaan
              KT telah berhasil membangun kesadaran-ruang masyarakat,
              barulah STUP memungkinkan untuk ditargetkan bagi tanah
              untuk prasarana jalan, fasilitas umum, dan TPBP.


              3.   Menguatnya  perspektif  ruang  SDM  ATR/

                  Pertanahan
                  Saat ini kalangan internal Kementerian ATR/BPN masih
              perlu  meningkatkan  perspektif wilayah dalam  merancang
              pelaksanaan KT.  Tugas Kementerian  ATR/BPN  telah
              semakin luas  yakni meliputi  agraria (pengemban  politik
              keagrariaan), tata ruang (arahan ruang bagi semua kegiatan
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112