Page 47 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 47
Konsolidasi Tanah, Tata Ruang, dan Ketahanan Nasional 33
merupakan pembuktian bahwa KTP masih berlangsung yaitu
dengan dilakukan pembangunan dua jalur jalan (1092 m²) dan
pembuatan drainase (728 m). Periode ketiga (tahun 2009 s/d Juni
2014) merupakan periode gebrakan karena banyak pembangunan
yang dilaksanakan dalam upaya penyelesaian KTP. Sampai
dengan Juni 2014 pembuatan jalan lingkungan dan saluran air
telah dilaksanakan mencapai 95% dan perkembangan terkini
sedang dilakukan pelelangan guna pengaspalan di lokasi KTP.
Kedua, penyebab tertundanya penyelesaian tahap konstruksi
adalah kurangnya koordinasi dengan instansi terkait, minimnya
alokasi dana, belum adanya pengelolaan TPBP, pencabutan
patok batas bidang tanah, perubahan pemilik tanah. Ketiga,
sinergi yang dilakukan antara Kantor Pertanahan Kabupaten
Sleman dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman adalah
inventarisasi dan upaya penyelesaian masalah, rapat penyelesaian
masalah, dan implementasi penyelesaian KTP.
Penelitian Isabela Candrakirana di atas mengindikasikan
bahwa tertundanya penuntasan tindak lanjut pelaksanaan
KT akan mengakibatkan upaya dan anggaraan yang jauh
lebih besar, sehingga persoalan pentingnya penyelesaian
tindak lanjut pelaksanaan KT itu harus segera ditemukan,
agar manfaat pelaksanaan KT segera dirasakan oleh para
peserta KT yang sudah menyerahkan kontribusi tanahnya
(STUP) bagi pelaksanaan KT. Sinergisme kelembagaan antara
otoritas pertanahan dengan stakeholders lainnya, khususnya
otoritas yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
fisik prasarana jalan dan fasilitas umum lainnya harus segera
dibangun dalam pelaksanaan KT di Indonesia.