Page 45 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 45

Ahmad Nashih Luthfi  dkk.
            penekanan Aliran Struktur Agraria mengenai diferen-
            siasi agraria sangat penting untuk diperhatikan. Perso-
            alan diferensiasi agraria ini kerapkali diabaikan dalam
            model kebijakan yang menekankan pada legalisasi dan
            penguatan hak yang cenderung beranggapan bahwa pen-
            duduk pedesaan bersifat homogen dan bahwa kepen-
            tingan rakyat miskin tidaklah terdiferensiasi menurut
            keragaman etnis, gender, kelas, dll. Akibatnya, dampak
            yang berlainan di antara rakyat miskin sendiri gagal untuk
            disadari dan diperhitungkan oleh model kebijakan
            semacam ini.
                Apa yang diuraikan Borras dan Franco mengenai
            kualifikasi pro-poor policy menjadi penting untuk diper-
            hatikan dalam kaitan dengan diferensiasi agraria ini.
            Mengadaptasi kedua sarjana ini, kebijakan pertanahan
            yang pro-poor adalah yang dapat menjamin terjadinya
            (1) transfer kesejahteraan dan (2) transfer kekuasaan politik
            berbasis tanah. Selanjutnya, dalam transfer ini penting
            untuk mendasarkannya pada (3) kesadaran pelapisan
            kelas; serta pada (4) sensitivitas atas perbedaan gender,
            dan (5) perbedaan etnis. Selain itu, (6) ia juga harus “me-
            lek sejarah”, dalam arti memiliki satu perspektif menge-
            nai penciptaan kemakmuran, transfer kekuasaan politik,
            dan penentuan penerima manfaat dalam suatu tinjauan
            historis sehingga kerangka “keadilan sosial” yang utuh
            dapat dikembangkan. Atas dasar semua ini, kebijakan
            tersebut selanjutnya dituntut untuk dapat (7) mening-


            24
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50