Page 180 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 180
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
kelangsungan hidup dari produsen jagung kecil. Apakah
mungkin kemunculan organisasi-organisasi sektoral di
pedesaan dan penurunan koalisi para petani yang dida-
sarkan pada luas lahan melakukan sama persis dengan
dinamika ini? produsen jagung di Honduras mungkin tidak
akan pernah menjual jagung di Lowa, tapi mungkin dalam
lingkungan ekonomi makro yang berbeda (dengan jaminan
kedaulatan pangan), setidaknya dapat menjualnya di
Tegucigalpa atau San Pedro Sula. Dalam jangka pendek
jika mereka ingin bertahan hidup, mereka membutuhkan
pilihan lain. Memang, peluang di pasar kopi sementara ini
relatif menarik namun sepertinya itu tidak dapat menyele-
saikan masalah dari semua petani kopi. Apakah organisasi
petani memiliki sesuatu yang praktis untuk ditawarkan
kepada petani kecil yang tidak bisa lagi memproduksi
jagung atau kopi?
Di tempat lain saya berpendapat bahwa salah satu
keberhasilan yang paling menonjol dari petani transna-
sional dan pengorganisasian petani kecil adalah, ber-
hasilnya ditempatkannya kembali isu reforma agraria pada
agenda pembangunan internasional di pertengahan hingga
akhir 1990-an (Edelman 2003, 206–7). FIAN dan Via
Campesina memainkan peran penting dalam hal
ini. Memang tidak mudah, tapi ini cukup untuk menje-
laskan argumen dan meyakinkan negara yang baru ingin
menjalan reforma agraria, seperti di Amerika Tengah,
dimana begitu banyak manfaat dari gelombang reforma
agraria sebelumnya, yang kemudian ditinggalkan lahan-
lahannya oleh petani ketika begitu banyak korporasi besar
menyingkirkan petani ini. World Bank, tentu saja, memiliki
sumber daya yang besar untuk membantu mempromosikan
pangsa perusahaan atau “komunitas yang dikelola” versi
reforma agraria. Kredibilitas dari pengajuan tawaran bank,
bagaimanapun juga tidak hanya ditingkatkan dengan
166