Page 176 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 176
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
di tingkatan regional antara “organisasi populer” dan LSM,
hal ini menarik perhatian seberapa banyaknya dua bentuk
itu berkumpul, seperti dalam kasus ASOCODE. Menurut
analisa gerakan feminis di Amerika Latin, Sonia Alvarez
(1998) menyebut proses ini sebagai proses “NGO-ization”
dari organisasi populer. ASOCODE dihadapkan pada
aktifis yang suka berperang yang anti NGO kecil di re-
gional. Ditambah lagi dengan infrastruktur yang mahal,
markas dan bentuk organisasi, pemimpin dan staf teknisi
menjadi mempemudah proses pengrusakan pengulangan
“LSM speak” (bahasa LSM) (sustainability, transparency,
participation, accountability dll) yang menghancurkan lam-
pooned pada aktifis hak asasi manusia argentina Gino
Lofredo parodi, “get rich in the 1990. You still don’t have
an NGO? 80
Mundurnya ASOCODE memberikan beberapa
pelajaran dari asosiasinya dan koalisi. Grup seperti Via
Campesina dan CLOC sebagai contoh, mereka sangat
mengindari kepercayaan yang berlebihan pada pendanaan
perusahaan. Ongkos pemeliharaan markas yang mahal dan
cara kepemimpinan yang dikarakterkan oleh ikatan per-
sonality dan kurangnya rangkaian generasional, itulah yang
memberikan kehancuran pada ASOCODE (dan juga
kepada beberapa organisasi utama nasional di regional).
Pada waktu yang sama, ternyata itu tidak juga memberikan
pelajaran untuk membangun gerakan yang dinamis, sebagai
contohnya MOICAM. Konsep dari ini dan organisasi
lainnya sebagai “jaringan” dan “tempat” menegaskan
batasan pada efisiensi politik mereka terutama dalam level
transnasional.
Banyak potensi politik masyarakat sipil transnasional
berasal dari—seperti Keck dan Sikkink (1998, 12–13)
80 Untuk pendekatan yang kurang lucu pada persoalan yang sama,
lihat Stirrat (1996).
162