Page 175 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 175
Organisasi Transnasional di Amerika Tengah
luas, studi tentang gerakan sosial yang gagal jelas berpe-
ngaruh terhadap teori (Edelman 1999, 2001), hanya ada
satu-satunya suara yaitu Annelise Riles dalam tulisan etno-
grafinya tour-de-force yang bercerita tentang organisasi
wanita di pasifik, pertanyaan pemberlakuan pandangan
“jaringan” sebagai organisasi yang tahan lama dan me-
naruh perhatian pada cara “jaringan”, secara frekuensi itu
menunjuk pada aktifitas jaringan mereka sendiri sebagai
takaran yang dinilai sukses. Riles terlalu jauh dalam
menyarankan bahwa “ jaringan” adalah bentuk dari
pengganti analisis dan kenyataan “kegagalannya” yang
endemik, ini tentu berdampak pada bentuk jaringan (2001,
174, 6). Meski mungkin tidak dapat diaplikasi di seluruh
79
jaringan di setiap waktu dan semua tempat (seperti yang
Riles klaim). Perspektif terakhir ini butuh pertimbangan
ketika melakukan analisa terhadap kejatuhan ASOCODE
di Amerika Tengah pada tahun 1990 atau kesulitan yang
dihadapi oleh pendukungnya, seperti MOICAM.
Jika aktivis petani dan para pemikir yang mendam-
pingi mereka tidak mau mengakui kesalahan yang terjadi
antara “jaringan”, “koalisi”, dan “gerakan”, maka men-
diskusikan secara lebih jauh tentang NGO dan organisasi
populer pasti akan menjadi tabu. Misalnya dalam persa-
ingan memperebutkan pendanaan dari Eropa yang terjadi
di Amerika Tengah pada tahun 1990 yang di klaim sebagai
“organisasi populer” sebagai perwakilan kaum marginal,
secara historis—pengecualian pada sektor—ini menjadi
sepenuhnya penting. Mengingat adanya sejarah antagonis
79 Comaroff dan Comaroff (1999,33) juga menarik perhatian untuk
bagaimana ‘membentuk modernis Euro’ dari masyarakat sipil yang
mungkin substansinya dikosongkan.....dirubah menjadi pemujaan
yang kosong...(atau) bahan tertawaan yang berbahaya’. Pada waktu
yang sama, mereka mengakui sebagaimana riles jarang-jarang
melakukan bahwa “masyarakat sipil” walaupun demikian menjadi
penggerak bagi visi utopian untuk membuka ruang demokrasi.
161