Page 36 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 36
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Sepinya Literatur Mengenai Gerakan Agraria
Transnasional
Studi mengenai gerakan sosial dan perubahan agraria
pada batas tertentu telah mengikuti arus dan dinamika
neoliberalisme dan gerakan sosial: beberapa berfokus
pada aksi-aksi masyarakat sipil lokal, sementara yang lain
menekankan inisiatif “substitusi-negara” yang dilakukan
oleh organisasi masyarakat sipil, sementara yang lain
berkonsentrasi pada gerakan-gerakan sosial transna-
sional. Studi tersebut merentangkan batas-batas tradisional
dalam pemahaman kita mengenai gerakan agraria
kontemporer dan perubahan agraria. Namun, setidaknya
ada tiga perbedaan besar tetapi saling terkait dalam
kesenjangan literatur saat ini.
Pertama, ekspansi yang cepat dalam studi gerakan
sosial dan masyarakat sipil, khususnya di tingkat in-
ternasional, telah memberikan cahaya baru pada organisasi-
organisasi perantara, terutama NGOs, yang biasanya
menjadi ‘perantara’ antara petani miskin di pedesaan
dan berbagai lembaga pemerintahan, dan isu-isu sekitar hak
asasi manusia, lingkungan dan negosiasi perdagangan.
Namun, hanya sedikit dari studi ini yang memberikan
pemahaman penuh pada dinamika internal dari gerakan
agraria sendiri. Penelitian yang sistematis terhadap
dinamika ini relatif sedikit, meskipun Gerakan Agraria
Transnasional dengan sukses masuk ke panggung politik
global selama satu setengah dekade terakhir. Sekilas
mengenai berkembangnya literatur dalam gerakan-gerakan
sosial transnasional menunjukkan bahwa fokus studinya
banyak berkisar pada jaringan yang bersangkutan dengan
isu Hak Asasi Manusia, perempuan dan hak-hak adat,
buruh, lingkungan, migran dan isu mengenai lembaga
keuangan internasional (lihat, misalnya, Keck dan Sikkink
1998; Cohen dan Rai 2000; Florini 2000; O’Brien et
22