Page 31 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 31
Gerakan Agraria Transnasional
organisasi petani di Perancis, Rumania, Finlandia dan di
tempat lain di Eropa. Di bawah kepemimpinan Karel
Mecir, yang sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar Ceko
untuk Yunani, Internasional Hijau menjadi tempat sebagai
pusat pertukaran pengalaman, penguatan moral dan
solidaritas untuk para petani dan partai politik agraria, dan
menyatakan diri sebagai oposisi internasional bagi
pemerintahan nasional yang mengancam kepentingan
petani. Kegiatan utama yang dilakukan adalah penerbitan
buletin triwulanan dan tahunan dalam multibahasa.
Puncaknya, pada tahun 1929, Green International memiliki
17 anggota yang terdiri dari partai-partai di berbagai negara,
mengutip kata-kata Mecir, anggota Internasional Hijau saat
itu mencakup ‘dari Samudera Atlantik hingga Laut Hitam,
dari Samudra Arktik hingga Aegea’ (Jackson 1966, 149).
Krisis ekonomi dunia tahun 1929, kegagalan berbagai
politik agraria nasional, dan bangkitnya fasisme, semua itu
berkontribusi terhadap kematian Internasional Hijau. Pihak
Komunis, walaupun sesekali sangat intim dengan pihak
partai politik agraria ini, sering sekali melakukan pengu-
tukan terhadap Internasional Hijau dan Dr. Laur dan upa-
yanya untuk menyatukan ICA Paris dan IIA Roma. Di
tengah semakin meningkatnya polarisasi Eropa Tengah dan
Timur, dan di tengah menyusutnya ruang politik yang ada,
sejak itu pula kegiatan-kegiatan gerakan petani interna-
sional tidak pernah muncul kembali sampai setelah Perang
Dunia II, hingga didirikannya International Federation of
Agricultural Producers (IFAP).
Organisasi Perempuan Pedesaan Dunia (Associated Coun-
try Women Of The World)
Lebih ke barat lagi, terdapat semacam organisasi
petani antarbangsa yang mulai terbentuk pada akhir 1920-
an, yaitu Organisasi Perempuan Pedesaan Dunia (Associ-
17