Page 38 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 38

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            dari gerakan-gerakan tentang representasi ‘global’; padahal
            hanya dibutuhkan satu cara untuk bertanya apakah
            gerakan-gerakan ini memiliki perwakilan dari Cina atau
            bekas Uni Soviet, atau wilayah Asia Tengah atau  Timur
            tengah untuk menemukan bahwa cakupan ‘global’ mereka
            sangat terbatas. Buku ini berupaya untuk membahas isu ini
            secara lebih sistematis.
                 Jonathan Fox (2005) pernah mengangkat isu me-
            ngenai hal itu ketika dia membedakan antara ‘keanggotaan
            transnasional dan translokal’ yang dibuat dalam konteks
            studi kaum migran lintas-negara yang ditulis oleh Yashar
            Deborah’s (2005) mengenai konsep tentang ‘trans-
            komunitas’ dalam konteks masyarakat adat. Perbedaan ini
            secara analitis juga berguna untuk studi gerakan sosial
            transnasional, bukan hanya sekedar karena membutuhkan
            perhatian terhadap perbedaan antara hubungan asosiasi
            migran translokal atau masyarakat pribumi transkomunitas,
            tetapi juga mengingatkan kita untuk tidak mengambil posisi
            seperti yang diklaim oleh para pemimpin gerakan agraria
            (misalnya, ‘jaringan  transnasional ’), di satu sisi, dan apa
            yang mungkin benar-benar ada dalam kenyataan (misalnya,
            ‘translokal’), di sisi lain .
                                  15
                 Selain itu, ada juga soal pandangan ‘dinamis versus
            statis’ mengenai representasi dan kesalingterkaitannya.
            Gerakan sosial yang sangat dinamis, mengalami masa



            15  Analisis Fox dan Yashar adalah indikasi dari komentar masalah
               semantik yang jarang. “transnasional” dan “transnasionalisme”
               yang digunakan dalam dua perbedaan, walaupun terkait dalam
               sosial ilmiah kontemporer. Salah satunya dipakai dalam bab ini dan
               hampir di kontrubusi lain di koleksi ini, menekankan hubungan
               politik dalam batas nasional. Penggunaan yang kedua ditujukan
               kebanyakan untuk migrasi dan fenomena yang berkaitan dengan
               Diaspora. Sebagai contoh dalam pendekatan terakit, lihat Mahler
               (1999) dan Glick Schiller (2004). Untuk analisi yang menjembatani
               penggunaan keduanya, lihat bab Fox dan Bada di koleksi ini.


            24
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43