Page 74 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 74
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
tahun 1990-an, dan memberi catatan ironi bahwa nada anti-
NGO dalam wacana politik ASOCODE (yang pada
gilirannya sangat mempengaruhi posisi Via Campesina
pada masalah ini) tidak mencegah ASOCODE itu sendiri
dari memiliki banyak ciri-ciri khas NGO yang ‘buruk’.
(ii) Aliansi Sektoral. Apa yang membuat IPC for Food
Sovereignty menarik dan penting bagi aliansi global yang
berorientasi pedesaan, tidak hanya fakta bahwa mung-
kin saat ini dia merupakan jaringan gerakan terbesar, tetapi
IPC juga membawa organisasi penting dari berbagai sektor
pedesaan: petani kecil dan petani miskin, tengah dan petani
kaya, nelayan, penggembala, petani perempuan, masyara-
kat adat dan pekerja di pedesaan. Di antara gerakan agraria
transnasional saat ini, adalah Via Campesina yang memiliki
kebijakan jelas tentang memprioritaskan aliansi dengan
gerakan-gerakan sektor lainnya di pedesaan, termasuk
biasanya gerakan buruh yang lemah di pedesaan. Sampai
saat ini, bagaimanapun, Via Campesina telah mampu
bekerja lebih dekat dengan petani perempuan, nelayan dan
masyarakat adat dan sedikit dengan pekerja di pedesaan
yang terorganisir, meskipun apa yang Nicholson (lihat di
atas) katakan mengenai sulitnya aliansi petani dan pekerja
di pedesaan akan berjuang melawan neoliberalisme. Secara
teori, aliansi seperti itu mungkin diinginkan dan mudah
dicapai karena kelompok ini mempunyai begitu banyak
masalah-masalah umum dan perjuangan. Namun dalam
kenyataannya, pembanguna aliansi pedesaan yang multi-
sektoral dan lebih luas terbukti tidak mudah. Salah satu
alasan untuk hal ini adalah bahwa gerakan sektoral berbeda
(petani kecil, petani adat, pekerja pedesaan, nelayan, dan
sebagainya) mempunyai konstituen yang saling tumpang
tindih. Seringkali persaingan antar organisasi berkembang
dalam perjuangan untuk merekrut dan merepresentasikan
konstituen yang tumpang tindih ini. Banyak dari
60