Page 106 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 106
RaTA: Manual Penilaian Cepat ... 95
memanfaatkan ambiguitas dan kebingungan itu untuk
mengubah hak adat menjadi hak tanah status. Diberla-
kukannya sistem hukum status atas sistem adat pun me-
munculkan celah kesempatan bagi orang untuk menggu-
nakan bermacam sistem itu untuk mengklaim sumber
daya (Peluso, 1995).
Penelitian ini tidak mendapati satupun lembaga adat
yang menduduki area itu. Tetapi beberapa anggota komu-
nitas mengatakan berlakunya aturan adat dalam menya-
dap jelutung, yaitu bahwa orang yang pertama kali mene-
mukan pohon jelutung yang tidak ditandai, maka bisa
menyadap pohon itu. Pohon jelutung itu bisa dipandang
sebagai hak milik pribadi. Menurut hukum adat, orang
lain yang menyadap pohon itu tanpa ijin dari pemiliknya
bisa didenda. Dalam sejarahnya, memang ada lembaga
adat yang mengkontrol dan mengatur akses komunitas.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa komunitas memi-
liki klaim penting atas pohon yang ada di hutan.
Usaha memperkuat lembaga adat untuk mengatur
hak dan akses itu bisa menjadi pilihan untuk kepastian
penguasaan tanah, tetapi usaha itu sangat sulit sebab
sekarang tidak ada lembaga adat di daerah itu, karena
kondisi sekarang terdapat banyak anggota komunitas.
Beberapa di antara mereka bisa berpendapat bahwa situasi
itu terjadi karena kewenangan setempat atas tanah dan
sumber daya adat telah dirusak pada beberapa puluh ta-
hun belakangan. Tidak adanya kepastian penguasaan
tanah dan dampak uang dan oportunisme selama jaman