Page 27 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 27

16    Gamma Galudra, dkk.

            sosial, ekonomi, dan politik yang berpengaruh pada
            kepastian dan ketidakpastian sistem penguasaan tanah
            (Mehte dll., 1999; Ostrom, 2001)
                Karena itu, negosiasi dan penegakan hak dan klaim
            pun menjadi fokus utama diskusi, sementara pentingnya
            relasi kekuasaan itu sudah diakui. Akibatnya, penggunaan
            tanah dan penguasaan tanah pun menjadi sebuah arena
            rumit yang berisi relasi sosial dan relasi politik yang saling
            tumpang tindih dan saling bersaing (Juul dan Lund, 2002;
            Leach dll., 2002; Leach dll., 1999; Mehta dll., 1999). Ambi-
            guitas dan beberapa tatanan normatif yang saling berten-
            tangan pun bisa saja hadir bersamaan, dan bermacam
            kelompok dan institusi bisa berebut yurisdiksi untuk
            menyelesaikan sengketa dan menetapkan norma. Kalau
            seperti itu, maka klaim penguasaan tanah yang saling
            berlawanan itu harus dilihat dalam kaitannya dengan
            kapasitas para aktor untuk membela hak mereka.
                Banyak sekali klaim, kepentingan, interpretsi atas hak
            dan norma, dan fakta yang digunakan oleh para aktor
            untuk bersengketa itu pun merupakan sebuah contoh
            sempurna pluralisme hukum dan pentingnya relasi keku-
            asaan dalam  mengembangkan penyelesaian  konflik
            (Biezefeld, 2004). Sejauh mana orang bisa membuat hu-
            kum menguntungkannya pun tergantung pada distribusi
            kekuasaan (Turk, 1978). Sejarah adalah sebuah catatan
            yang dikonstruksi dan direkonstruksi oleh orang. Juga peta
            dan arsip pun tidak bisa menjadi bukti objektif, dan distri-
            busi kekuasaan itu menentukan versi kenyataan mana
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32