Page 23 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 23
12 Gamma Galudra, dkk.
mengatur akses ke beberapa area dan pemanfaatan sum-
ber daya alam dengan cara yang saling berlawanan. Ben-
turan antara dua atau lebih organisasi yang memegang
kewenangan hukum untuk mengatur daerah yang sama
juga bisa menimbulkan terjadinya konflik penguasaan
tanah. Penyebab besar lain konflik penguasaan tanah ada-
lah faktor ekonomi. Jika misalnya tanah merupakan satu-
satunya sumber pendapatan dan menjadi sumber daya
satu-satunya si aktor dan menjadi gantungan hidupnya,
maka mereka semakin mungkin untuk terlibat dalam kon-
flik, dan mereka siap untuk melakukan apa pun untuk
mempertahankan kedudukan mereka.
Dari penjelasan di atas, konflik penguasaan tanah
secara jelas disebabkan oleh tiga penyebab itu. Akan
tetapi tidak ada analisis rinci tentang sengketa klaim atas
akses dan pemanfaatan tanah sebagai sumber utama
konflik penguasaan tanah. Sumber utama klaim sengketa
itu bisa dilacak pada tidak adanya kejelasan, legitimasi,
dan legalitas kebijakan penguasaan tanah (lihat Kotak 3
untuk sumber-sumber utama klaim sengketa masalah
penguasaan tanah). Legalitas mengacu pada segarisnya
keadaan pada hak dan prinsip konstitusional, sementara
legitimasi mengacu pada keterlibatan penuh aktor dalam
diskusi tentang reformasi hukum. Konflik penguasaan
tanah itu muncul dari persepsi dan bermacam interpertasi
orang terkait hak mereka atas tanah dan sumber daya
hutan.