Page 20 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 20

RaTA: Manual Penilaian Cepat ...  9

                perkara Nomor 35/PUU-X/2012 menindak-lanjuti gugatan
                Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Keputusan
                ini membatalkan Pasal 1 Ayat (6)—dan beberapa pasal
                lain—dalam UU Nomor 41 Tahun 1999  tentang
                Kehutanan.


                  Aturan-aturan dan norma-norma yang mengatur
              penguasaan tanah itu biasanya ditangani oleh organisasi
              dengan bentuk penguasaan hak dan organisasi adat. Kare-
              nanya, untuk memahami penguasaan tanah, orang harus
              sepenuhnya memahami konteks sejarah dan politik yang
              membentuk sistem penguasaan tanah itu. Konflik pengu-
              asaan tanah merupakan hasil dari persaingan perebutan
              kekuasaan, ideologi dan sejarah lokal, yang menyebabkan
              terjadinya pola ketidakmerataan yang terus berubah.
              Jelas, itu menunjukkan bahwa penguasaan itu bukan
              hanya tekait institusi, tetapi juga menyangkut proses yang
              memunculkan institusi-institusi itu. Institusi-institusi
              mengacu pada tata kelola hutan (forest governance) (Ko-
              ning et al., 2008). Istilah “tata kelola hutan” itu meliputi
              beberapa topik yang terkait dengan bagaimana sumber
              daya hutan itu diatur dan bagaimana ditetapkannya
              keputusan penggunaan hutan, dan siapa yang terlibat
              dalam proses pembuatan keputusan, hingga penegakan
              hukum hutan dan kebijakan di lapangan. Banyak aktor
              terlibat dalam proses itu, sehingga terciptalah sebuah hu-
              bungan rumit yang terdiri dari persekutuan atau per-
              saingan terkait dengan  tanah. Bagaimanapun, ketika satu
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25