Page 97 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 97
84 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
(8) Kepala Desa Kepuharjo; (9) Pejabat Pembuat Komitmen
(Rudi, S.H., M.Hum.); dan para peserta konsolidasi tanah.
Kesediaan banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan
“Supervisi dan Monitoring: Pembinaan Pengukuran
Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah” di Hotel Griya
Persada menunjukkan keberhasilan pelaksana dalam
mendekati masyarakat. Dengan menggunakan perspektif
“ACTOR” (Eko Dermawan dalam Nugroho, 2013:124), maka
keberhasilan pelaksana dalam mendekati masyarakat,
dapat terwujud karena adanya hal-hal berikut ini: Pertama,
authority, ketika pelaksana memberi wewenang pada
masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan konsolidasi
tanah; Kedua, conidence and competence, ketika pelaksana
berhasil membangun rasa percaya diri dan kesanggupan
masyarakat, untuk berpartisipasi dalam kegiatan konsolidasi
tanah; Ketiga, truth, ketika pelaksana berhasil menanamkan
keyakinan pada masyarakat, bahwa mereka mampu
berpartisipasi dalam kegiatan konsolidasi tanah; Keempat,
opportunity, ketika pelaksana memberi kesempatan pada
masyarakat, untuk berpartisipasi dalam kegiatan konsolidasi
tanah; Kelima, responsibility, ketika pelaksana memberi
tanggungjawab pada masyarakat saat berpartisipasi dalam
kegiatan konsolidasi tanah; Keenam, support, ketika
pelaksana memberi dukungan sepenuhnya atas kemanfaatan
konsolidasi tanah bagi masyarakat.
Kegiatan yang menunjukkan keberhasilan pelaksana
dalam mendekati masyarakat (di Hotel Griya Persada) ini
diformat dalam bentuk “rapat”, yang difasilitasi oleh moderator,